Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Kabupaten Kota NTB Tidak Hadir, Rapat Pleno Sempat Tertunda

Kompas.com - 07/05/2019, 14:30 WIB
Fitri Rachmawati,
Candra Setia Budi

Tim Redaksi

Mataram, Kompas.com - Rapat pleno terbuka rekapitulasi dan penetapan hasil perhitungan suara tingkat Provinsi NTB Pemilu 2019, Selasa (7/5/2019) di Ball Room Hotel Lombok Raya Mataram, berlangsung hangat, karena pleno sempat tertunda.

Semula rapat pleno berlangsung pukul 10.00 Wita, diundur hingga pukul 14.00 Wita, karena Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) NTB sempat meminta agar KPU NTB menghadirkan seluruh Bawaslu kabupaten kota.

Mengingat tingkatan Bawaslu kabupaten kota-lah yang memahami adanya kesalahan atau kekeliruan di tingkat kabupaten kota, baik di TPS hingga proses rekapitulasi tingkat kecamatan dan KPU kabupaten kota.

Baca juga: Ada Sejumlah Persoalan, Rapat Pleno KPU Kabupaten Bogor Diskors Sehari

"Meskipun tertunda tadi, kita tetap akan lanjut, kehadiran Bawaslu kabupaten kota dilaksanakan dalam rapat pleno kali ini," kata Suhardi Soud Ketua KPU NTB.

Pleno terbuka rekapitulasi dan penetapan hasil pemilu kali ini dijaga ketat aparat kepolisian dan TNI, sebanyak 614 personil diterjunkan mengamankan jalannya rapat pleno KPU NTB. Pleno akan berlangsung hingga 9 Mei 2019.

Baca juga: Rapat Pleno KPU di Cianjur Ricuh gara-gara Pertanyaan Bernada Tinggi

Rapat pleno di hadiri KPU Kabupaten Kota se-NTB, Kapolda NTB yang baru, Brigjen Polisi Nana Sujana, Komandan Korem (Danrem) 162 Wira Bhakti, Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, Ketua dan seluruh anggota Bawaslu NTB, sejumlah calon legislatif dan saksi hadir dalaam rapat pleno.

Setelah ditunda 5 jam, pleno berlanjut dengan pembacaan hasil rekapitulasi KPU Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), dan akan dilanjutkan oleh KPU Kabupaten Kota se-NTB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com