KENDARI, KOMPAS, com - Tim gabungan TNI/ Polri, Rabu (1/5/2019), menangkap pelaku penculikan dan kekerasan seksual terhadap anak perempuan di Kendari.
Pelaku yang merupakan mantan anggota TNI AD diamankan petugas saat bersembunyi di kolong rumah warga di lorong Jati Raya, Kelurahan Wawowanggu, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, pagi tadi.
Warga sekitar yang ikut menyaksikan penangkapan geram dan berusaha memukul pelaku yang bernama lengkap Adrianus Patian (25) itu. Beruntung aksi main hakim sendiri itu berhasil dicegah petugas TNI dan Polri.
Baca juga: Ketua KPPS Konawe Kepulauan Meninggal usai Dirawat di RS Kendari
Pelaku kemudian digiring masuk ke dalam mobil polisi, kemudian dibawa ke Kantor Polisi Militer (POM) Kendari.
Dandim 1417 Kendari Letkol Fajar Lutfi Haris Wijaya mengatakan, saat ini pelaku sudah diserahkan ke Denpom untuk diproses lebih lanjut.
"Dia sembunyi di bawah kolong rumah warga saat ditangkap, dan kami serahkan ke Denpom untuk penyelidikan lebih lanjut. Kami pastikan proses hukum, dan terima kasih kepada Kapolres Kendari yang ikut membantu penangkapan pelaku," ungkap Fajar, di kantor POM Kendari, Rabu siang.
Pelaku menjadi buronan polisi sejak tiga hari lalu karena diduga telah melakukan penculikan dan kekerasan seksual terhadap enam bocah perempuan di Kota Kendari.
Bahkan, sebelum ditemukan, pelaku sempat bersembunyi dalam kawasan hutan Nanga Nanga Kendari.
Polisi dan TNI AD menurunkan personel untuk menangkan eks anggota batalyon yonif 725 Woroagi Kendari itu, namun tak berhasil ditemukan.
Baca juga: Pelaku Kekerasan Seksual terhadap Kakak Beradik Divonis Bebas, Hakim PN Cibinong Diprotes
Kapolres Kendari AKBP Jemmy Junaidi mengatakan, ada enam anak perempuan sekolah dasar yang diculik dan menjadi korban kekerasan seksual pelaku.
Dalam melancarkan aksinya, pelaku berpura-pura sebagai orang suruhan orangtua yang diutus untuk menjemput korban di sekolah.
“Jadi, laporan yang kami terima, rata-rata korban diculik oleh pelaku di sekolah saat jam pulang. Hampir semua korban mendapat perlakuan kekerasan seksual, bahkan salah satu korban harus menjalani operasi di rumah sakit," kata Jemmy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.