Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Bengkulu Tersedak Menahan Tangis saat Sampaikan Keterangan Terkait Bencana Bengkulu

Kompas.com - 28/04/2019, 16:20 WIB
Firmansyah,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.COM - Pemrov Bengkulu menggelar konfrensi pers terkait bencana banjir dan longsor yang terjadi di sejumlah wilayah di Bengkulu, di Kantor BPBD Provinsi Bengkulu, Minggu (28/4/2019).

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah sempat terlihat menahan tangis saat membacakan data sejumlah warga di Bengkulu yang masih terisolasi akibat bencana tersebut.

Awal konfrensi pers berlangsung lancar. Rohidin menyampaikan kerja pemerintah, relawan dan sejumlah pihak dalam evakuasi korban banjir dan longsor termasuk kerusakan fasilitas umum.

Tidak ketinggalan catatan jumlah korban meninggal dunia, luka dan 12.000 warga mengungsi. Begitu juga dengan langkah ke depan yang turut ia kemukakan.

Rohidin mengatakan, informasi terbaru hingga pukul 00.00 WIB, Sabtu (28/4/2019), 10 orang meninggal dunia, 8 orang dinyatakan hilang, 12.000 orang mengungsi, 3.880 warga terdampak bencana, 184 rumah rusak.

Estimasi total kerugian sementara mencapai Rp 138 miliar.

"Tim juga mendata terdapat ratusan ternak mati diantaranya 106 ekor sapi, 21 kambing, 4 ekor kerbau dan ratusan hektar sawah serta tambak warga ikut tersapu banjir," ujar Rohidin, Minggu. 

Baca juga: BPBD: Banjir Bengkulu, 10 Orang Meninggal dan 8 Hilang

Fasilitas umum yang rusak meliputi rumah rusak berat 184 unit, 4 fasilitas pendidikan dan 40 titik infrastruktur rusak termasuk jalan, jembatan, gorong-gorong.

Ada 15 titik jembatan yang putus tersebar di kabupaten dan kota. Ada 14 titik jalan putus, jalan nasional, kabupaten, provinsi serta jalan poros utama penghubung antarprovinsi.

Pemprov Bengkulu dibantu berbagai unsur telah mendirikan pos-pos pengungsian termasuk 12 dapur umum.

Baca juga: Di Tengah Bencana Banjir, Bengkulu Diguncang Gempa Magnitudo 5,3

 

Rohidin mengimbau masyarakat, pelaku usaha, BUMN dan BUMD ikut berkontribusi pada saat penanganan masa panik. Masih terdapat masyarakat terisolasi yang membutuhkan obat-obatan, selimut, air minum serta makanan.

Bulog juga diminta segera mobilisasi bahan pangan ke pusat-pusat pengungsian. PLN diminta untuk memastikan listrik agar bisa hidup di titik bencana. Hal itu dilakukan agar evakuasi berjalan maksimal.

Sementara Pertamina diharapkan ketersediaan stok BBM terjamin.

Rohidin kemudian terlihat menundukkan kepalanya dan menghentikan sejenak penyampaian keterangan saat menyebutkan sejumlah wilayah yang masih terisolasi dan masyarakat Bengkulu butuh dukungan.

"Terakhir saya masih mendapat banyak laporan masyarakat kita banyak yang terisolasi, ya...,"

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com