Camat Ratu Agung Kota Bengkulu Subhan Gusti Hendri mengatakan, untuk saat ini tercatat 2 warga menjadi korban jiwa.
"Informasi diterima, ada 5 orang dinyatakan hilang terseret arus banjir, 3 orang ditemukan selamat, 2 orang meninggal dunia," sebut Subhan.
Baca juga: Banjir Jakarta Mulai Surut, BPBD Waspadai Hujan di Bogor
Atas kejadian ini, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah meminta semua pihak untuk dapat membantu tindakan pengerahan alat berat dari semua pihak termasuk swasta.
"Saya imbau jajaran pemerintah, instansi vertikal, SAR, Tagana, PU dan semuanya. Saat ini kami mengalami kondisi ekstrim akibat banjir dan longsor. Sejumlah jembatan dan jalan yang tidak berfungsi. Saya berharap semua pihak termasuk pelaku usaha, perusahaan tambang, perkebunan untuk membantu mobilisasi alat berat di semua posisi penjuru Bengkulu agar lonsor dapat diatasi," kata Rohidin Mersyah.
Ia juga menyatakan melakukan tindakan darurat pada wilayah yang jembatan dan jalan rusak agar melakukan upaya perhitungan teknis agar jembatan dan jalan dapat difungsikan.
Ia memerintahkan Dinas Sosial dan rumah sakit segera membuka posko dan pelayanan kesehatan.
Sementara itu, sejauh ini belum ada keterangan resmi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu terkait berapa jumlah korban jiwa dan kerugian material, akibat bencana banjir dan longsor yang menerjang Provinsi Bengkulu.
Kepala BPBD Provinsi Bengkulu Rusdi Bakar belum menjawab konfirmasi yang dilakukan Kompas.com lewat telepon.
Sampai saat ini, banjir masih menerjang Bengkulu. Di sejumlah tempat, antrean puluhan kilometer kendaraan bermotor dan mobil terjadi di Kabupaten Bengkulu Tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.