Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Wilayah Banjir Kabupaten Bandung, Tim SAR Antar Jemput Warga ke TPS

Kompas.com - 17/04/2019, 14:33 WIB
Agie Permadi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sebagian wilayah di Kabupaten Bandung masih terendam banjir. Guna memberikan pelayanan untuk memenuhi hak pilih warga korban banjir, Tim SAR gabungan menyediakan 30 perahu untuk mengantarkan mereka ke TPS yang berjarak hingga 2 kilometer.

Petugas Tim SAR gabungan yang terdiri dari Relawan, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Basarnas, dan TNI membantu korban banjir untuk mengantarkan mereka dengan perahu ke tempat pemungutan suara (TPS).

Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung, Sudrajat, Dari 6 Kecamatan, 8 Desa di Kabupaten Bandung, ada 210 TPS yang tersedia. Dari seluruh TPS ini bahkan 180 TPS di lima desa di kabupaten bandung harus di pindahkan ke tempat yang kering atau bebas banjir.

Baca juga: Cerita Warga Mencoblos Pemilu 2019 di Tengah Banjir

Saat ini ada beberapa daerah di tiga kecamatan di Kabupaten Bandung yang masih terendam banjir, yakni desa Dayeuhkolot, Cibereum kecamatan Dayeuhkolot, Keluarahan andir, Desa Tegal Luar, Desa bojongsari Kecamatan Bojong Soang, dan dua RW di Kecamatan Baleendah.

Beberapa warganya pun ada yang enggan mengungsi meski rumahnya dalam keadaan terendam banjir. Guna memberikan pelayanan untuk mendapatkan hak pilih warga korban banjir, Tim SAR gabungan melakukan penjemputan dengan menggunakan perahu ke TPS.

Para warga ini nantinya akan dijemput oleh dua petugas dalam satu perahu yang akan mendatangi ke rumah warga terendam banjir. Secara bergiliran, petugas melakukan antar jemput warga korban banjir dari rumah warga ke lokasi TPS yang jaraknya cukup jauh.

"Cukup jauh, mungkin 1-2 km," kata Sudrajat yang dihubungi Kompas.com, Rabu (17/4/2019).

Baca juga: Ridwan Kamil Tinjau Pencoblosan di Kawasan Banjir

Dengan menggunakan perahu, 32 petugas melakukan penjemputan warga yang tidak mengungsi di wilayah banjir tersebut. "Kita menerjunkan 30 perahu di tiga kecamatan dikurangi dua standby di Rancekek," Kata Sudrajat.

Tak hanya itu, bahkan warga yang memiliki perahu dan biasa menyewakan perahunya untuk mengantarkan warga pun, kini rela menggratiskan usaha jasa antar tersebut. Hal itu dilakukan untuk mensukseskan Pilpres 2019 kali ini.

"Perahu ada milik warga dan kelurahan yang kita koordinir dan fasilitasi. tapi kalau perahu warga mah di ojekan tapi hari ini tanpa bayar, gratis," ujarnya.

Dalam penjemputan warga di daerah banjir ini tentu tidak mudah, selain kurangnya personil dan relawan, petugas bahkan harus rela mengorbankan hak pilihnya karena melayani antar jemput warga korban banjir.

Baca juga: Direndam Banjir, TPS di Cimanggung Sumedang Dipindahkan

"Memang ada diantara rekan dilapangan, mencoblos belum sementara yang menggantikan (antar jemput warga) tidak ada, ya akhirnya golput sebagian. memang diharapkan mah sudah mencoblos baru ke lokasi," tuturnya.

Meski begitu, pihaknya berharap dengan layanan antar jemput ini, warga bisa menggunakan hak pilihnya dengan baik. "Harapannya semua bisa menggunakan hak pilihnya setelah kita fasilitasi. Karena hak bisa diambil atau tidak, kalau mereka tidak mau ya tidak bisa di paksakan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com