Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Sumsel Segera Wajibkan Pembangunan Jalan Pakai Aspal Karet

Kompas.com - 10/04/2019, 20:49 WIB
Aji YK Putra,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel)Herman Deru akan mengeluarkan surat edaran ke seluruh kepala daerah untuk mewajibkan menggunakan aspal campuran karet dalam pembangunan jalanan di Sumsel.

Penggunaan campuran karet di aspal, menurut Herman telah dilakukan penelitian lebih dulu. Dimana hasilnya membuat kondisi jalan lebih kuat dan tahan lama. Selain itu, Sumsel juga telah sebagai salah satu provinsi yang mempunyai komoditas karet.

"Saya bersama dengan Bapak Menteri PU dan Menteri Perhubungan sudah mendapatkan penjelasan tentang kebutuhan karet terhadap pembangunan jalan. Ini tidak serta merta kebijakan yang mendadak. Ini sudah melalui tahap penelitian kementerian PU. Sudah dua tahun ini meneliti, ternyata Sumatera Selatan adalah salah satu daerah yang sangat mungkin  menyuplai karet untuk capuran aspal," kata Herman, Rabu (10/4/2019).

Baca juga: 33 Kilometer Jalan di Sumatera Selatan Gunakan Aspal Karet

Herman mengatakan, penggunaan karet untuk aspal juga bisa mendongkrak harga karet di kalangan para petani di Sumsel. Selain digunakan untuk campuran aspal, ia pun menyarankan agar dapat dimanfaatkan untuk membuat bantalan rel kereta api.

"Bantalan rel kereta dulu kayu tembesu diganti beton. Aku minta besok diganti dengan karet yang kaku sehingga dia bisa fleksibel. Jadi, karet itu tidak hanya jadi barang-barang yang konsumtif tapi juga jadi barang melengkapi infrastruktur," ujarnya.

Baca juga: Program Aspal Plastik Pertamina EP di Aceh Tamiang Diperluas

Kepala Balitbang Kementerian PUPR, Danis Hidayat menjelaskan, campuran karet alam dan aspal sebelumnya telah diaplikasikan untuk pembangunan jalan sepanjang 10 Kilometer di Sumsel.

Hasilnya, aspal dengan campuran karet lebih kuat dibanding tanpa campuran karet.

"Kinerjanya lebih baik 50 persen dari ukuran kinerja aspal. Itu bisa diukur dari tingkat leleh, stabilitas, kekuatan terhadap kertas, kekuatan terhadap alur bisa lebih dari 50 persen," ujarnya.

Danis mengatakan, produk dalam bentuk lateks atau karet padat itu tidak bisa langsung dicampurkan. Sebab, harus melalui proses pra-pencampuran sehingga mudah dicampur dengan aspal dengan metode mixing plan.

"Tetapi lagi-lagi produk yang ada dalam bentuk lateks atau karet padat itu tidak bisa langsung dicampurkan. Karena harus melalui proses pra-pencampuran sehingga mudah dicampur dengan aspal mixing plan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com