Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ibu di Tulungagung Nyaris Jual Ginjal demi Pengobatan Bayinya

Kompas.com - 08/04/2019, 16:56 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


KEDIRI, KOMPAS.com - Rafika Dewi (25), seorang warga Tulungagung, Jawa Timur, menawarkan penjualan ginjalnya untuk biaya pengobatan bayinya yang tengah dirawat di rumah sakit.

Bayinya yang masih berusia 48 hari itu menjalani perawatan di RS Dr Iskak Tulungagung, karena mengalami infeksi pada bagian tali pusarnya.

Cerita penjualan organ ginjal ini bermula saat Rafika mengutarakan maksudnya itu melalui akun Facebook pribadinya. Ternyata, dari situ kemudian ada yang meneruskan unggahannya ke grup Facebook di Tulungagung.

Sontak, hal ini menjadi ramai karena banyak diperbincangkan warganet. Namun, tidak lama kemudian, unggahan itu sudah hilang baik pada grup maupun pada akun Facebook Rafika karena sudah dihapus.

Baca juga: Saya Sudah Tak Punya Apa-apa Selain Ginjal, Saya Ikhlas...

Saat dikonfirmasi, Rafika menuturkan, niatnya menjual ginjal karena rasa frustasi atas kondisinya saat itu. Dia merasa khawatir dengan biaya yang akan ditanggungnya atas perawatan anaknya. 

Rasa khawatir itu dipicu oleh kondisi keuangan keluarganya yang minim, lantaran tidak punya pemasukan. Budi Ariyanto, suaminya yang biasanya bekerja serabutan, saat ini juga sedang tidak ada pekerjaan.

"Saya mentok. Bingung. Akhirnya posting status itu di Facebook," ujar Rafika, Senin (8/4/2019).

Dia mengatakan, keputusannya menjual ginjal menurutnya adalah hal yang datang tiba-tiba, tanpa pertimbangan yang panjang dan bahkan juga tidak mengetahui seluk beluk atau mekanisme donor organ tubuh.

Unggahannya saat itu menurutnya tidak menyebutkan nominal. "Saya cuma pernah dengar istilah jual ginjal. Gitu saja," ungkapnya. 

Dia bersyukur masalah yang dihadapinya saat ini akhirnya selesai. Tidak ada tanggungan biaya pengobatan apapun karena pihak rumah sakit menggratiskan biaya pengobatan anaknya.

Baca juga: Jukir yang Dikeroyok Geng Jabon Jalani Operasi Pengangkatan Ginjal

Ia pun mengurungkan niatnya menjual ginjalnya, yang pernah dia tulis di jejaring sosialnya itu.

Kondisi bayinya pun kini sudah mulai membaik dan diperbolehkan pulang dari pihak rumah sakit. 

Digratiskan

Kasi Informasi dan pemasaran RSUD Dr Iskak Tulungagung, Mochammad Rifai mengatakan, balita tersebut menjalani perawatan usai mengalami infeksi pada tali pusarnya.

Infeksi ini terjadi karena kurangnya perawatan. Seusai menjalani perawatan, kata Rifai, kondisi balita itu saat ini sudah membaik dan dalam keadaan sehat.

Pihaknya sudah memperbolehkan balita tersebut pulang. "Hari ini boleh pulang," ujar Rifai.

Soal biaya perawatan, Rifai mengatakan, ada komitmen rumah sakit sebagai bagian dari pelayanan sosial. Di antaranya, dengan bantuan keringanan pembiayaan bagi pasien tidak mampu.

Bantuan tersebut menurutnya dapat diakses dengan beberapa syarat, misalnya adanya Surat Keterangan Tidak Mampu, terutama bagi pasien yang ber-KTP Tulungagung.

Baca juga: Awas, Obesitas Bisa Melemahkan Fungsi Ginjal

Sedangkan bagi pasien luar daerah dan tidak mampu, Rifai melanjutkan, juga tetap dibantu dengan syarat lolos verifikasi yang menyatakan betul-betul tidak mampu.

Kriteria yang terakhir itu yang terjadi pada kasus keluarga Rafika, yang sebenarnya merupakan warga luar Tulungagung, yang berdomisili di Tulungagung, dan kebetulan tidak mampu secara ekonomi.

"Jadi, tetap dibantu pemerintah daerah melalui rumah sakit," ujar Rifai.

Pihaknya tidak akan memungut biaya alias akan membebaskan sepenuhnya biaya perawatan maupun pengobatannya.

"Pembiayaannya sebenarnya tidak banyak. Sekitar Rp 2 juta sekian. Kami gratiskan," ujar dia.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com