Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Longsor di Tambang Bawah Tanah Milik Freeport, 2 Orang Masih Hilang hingga Konveyor Dipotong

Kompas.com - 05/04/2019, 18:29 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tim penyelamat terus mencari dua karyawan yang hilang di lokasi longsor tambang bawah tanah milik PT Freeport Indonesia.

Kejadian tersebut berada di konveyor di area Ore Bin 6, Mile 74, Mimika, Papua, Rabu (3/4/2019) sekitar pukul 16.07 WIT.

Kedua karyawan tersebut adalah Kawi Yanto Waroy dan Taufik Adnin Rasyid. Sedangkan dua karyawan lainnya, Mesky Kambuan dan Yohanis Yoku, berhasil selamat meski sempat tertimpa reruntuhan material dari konveyor.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Empat karyawan nyaris tertimbun material konveyor

Tim evakuasi ketika sedang melakukan pencarian dua korban yang belum ditemukan, Rabu (3/4/2019)ISTIMEWA Tim evakuasi ketika sedang melakukan pencarian dua korban yang belum ditemukan, Rabu (3/4/2019)

Berdasar informasi yang dihimpun, empat karyawan sedang melakukan perbaikan pada sebuah feeder di Ore Pass tambang bawah tanah.

Namun tiba-tiba, terjadi longsor yang diduga dari Ore Bin itu sendiri dan menimbun konveyor sekitar dua meter. Akibat insiden itu, dua karyawan atas nama Mesky Kambuan dan Yohanis Yoku luka-luka.

Mesky mengalami luka lecet dan bengkak di bagian lutut sebelah kiri. Sedangkan Yohanis mengalami luka lecet di kaki kiri dan benturan di sekitar dada kiri.

Kedua korban kini sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Tembagapura. Sementara itu, dua karyawan lainnya yakni Kawi Yanto Waroy dan Taufik Adnin Rasyid hingga Kamis (4/4/2019) pagi belum ditemukan.

Baca Juga: Longsor di Tambang Freeport, Dua Karyawan Belum Ditemukan

2. Tim ERG dari Freeport segera lakukan pencarian dan evakuasi

Para pekerja di PT Freeport Indonesia (PTFI) sedang mengecek kondisi kendaraan khusus tambang Dok. Humas PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau INALUM Para pekerja di PT Freeport Indonesia (PTFI) sedang mengecek kondisi kendaraan khusus tambang

Tim ERG Freeport kini sedang melakukan pencarian di lokasi kejadian dengan menurunkan dua remote loader untuk menyingkirkan material longsor.

Juru Bicara PT Freeport Indonesia Riza Pratama mengatakan, pihaknya masih melakukan investigasi dan evakuasi.

"Kami masih dalam proses investigasi dan evakuasi atas kejadian longsor ini," kata Riza saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis siang.

Baca Juga: Tudingan Sudirman Said soal Pertemuan Rahasia dengan Freeport yang Dibantah Jokowi

3. Penjelasan Freeport terkait insiden di Area Ore Bin 6

Kegiatan operasi pertambangan PT Freeport Indonesia di Timika, Papua, Sabtu (12/5/2012). KOMPAS/AGUS SUSANTO Kegiatan operasi pertambangan PT Freeport Indonesia di Timika, Papua, Sabtu (12/5/2012).

PT Freeport menjelaskan soal insiden yang terjadi di tambang bawah tanah milik PT Freeport Indonesia, pada Rabu (3/4/2019).

Menurut Freeport, insiden itu bukan longsor akibat dari adanya aktivitas geotech, tetapi jatuhnya material dari konveyor.

Juru bicara PT Freeport Indonesia, Riza Pratama mengatakan, insiden jatuhnya material dari jalur pengangkutan batuan bijih di area Ore Bin 6, Mile Post 74, Tembagapura, terjadi pukul 16.07 WIT.

"Para petugas geo engineering dan inspektur tambang tengah dan akan melakukan investigasi di lokasi kejadian," tambah Riza.

Baca Juga: 9 Hari Hilang, Pendulang Emas yang Terseret Arus di Area Freeport Ditemukan Tewas

4. Petugas masih cari dua karyawan yang hilang

Ilustrasi tambang.KOMPAS/ALIF ICHWAN Ilustrasi tambang.

Manajemen PT Freeport hingga kini masih terus melakukan pencarian terhadap dua karyawannya yang tertimbun longsor di tambang bawah tanah.

"Kami masih dalam proses investigasi dan evakuasi atas kejadian longsor yang terjadi Rabu sore (3/4) sekitar pukul 16.00 WIT," kata Riza, seperti dikutip dari Antara.

Sementara itu, Kapolsek Tembagapura AKP Hermanto yang dihubungi terpisah mengakui, upaya pencarian masih dilakukan namun belum ada yang ditemukan lagi.

"Upaya pencarian masih terus dilakukan," kata Hermanto.

"Tim pencari dari PT Freeport terpaksa memotong konveyor untuk memudahkan pencarian," kata Hermanto. 

Baca Juga: Habis Sejak 15 Februari, Pemerintah Kembali Beri Izin Ekspor Freeport

Sumber: KOMPAS.com (Irsul Panca Aditra)/ Antara

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com