Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Hari Hilang, Pendulang Emas yang Terseret Arus di Area Freeport Ditemukan Tewas

Kompas.com - 26/02/2019, 10:24 WIB
Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TIMIKA, KOMPAS.com - Seorang pendulang emas tradisional bernama Bahudin (37), korban terseret arus sungai di mile point 37, area PT Freeport Indonesia, Mimika, Papua, sejak Sabtu (16/2/2019) lalu, akhirnya ditemukan meninggal pada Selasa (26/2/2019).

Korban ditemukan di mile 34 setelah 9 hari dicari pihak keluarga, tim SAR Timika, dan Polsek Kuala Kencana.

Jasad korban ditemukan sekitar pukul 06.30 WIT oleh sesama rekan pendulang.

Tim SAR dan Polsek Kuala Kencana yang mendapat informasi itu kemudian ke lokasi ditemukannya korban.

Selanjutnya korban dibawa ke kamar jenazah RSUD Mimika di Jalan Yos Sudarso, Kota Timika.

"Korban ditemukan oleh rekan sesama pendulang emas di mile 34 sekitar pukul 06.30 WIT. Kemudian dilaporkan di tim SAR gabungan dan dievakuasi ke kamar jenazah RSUD," kata juru bicara Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, Muhamad, dalam keterangan tertulisnya, Selasa pagi.

Baca juga: Seorang Pendulang Emas Tradisional di Area Freeport Hilang Terseret Arus

Korban yang merupakan warga Palopo, Sulawesi Selatan, rencananya dimakamkan di kampung halamannya. Namun, niat itu diurungkan karena kondisinya tak utuh lagi. Korban akan dimakamkan di pekuburan muslim SP 1, Timika.

Sebelumnya, korban dilaporkan hilang terseret arus sungai pada Sabtu (16/2/2019) lalu. Namun, hilangnya korban baru dilaoporkan pihak keluarga ke kantor Pencarian dan Pertolongan Timika pada Selasa (19/2/2019) sore setelah upaya pencarian tidak membuahkan hasil.

Tim SAR bersama Polsek Kuala Kencana telah mencari korban sejak Rabu (20/2/2019) dengan menyisir bibir sungai dan area dalam sungai, namun hingga Senin (25/2/2019) kemarin korban belum ditemukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com