Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/04/2019, 14:12 WIB
Andi Hartik,
Khairina

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengaku akan mengalokasikan anggaran untuk meneliti temuan situs purbakala di proyek Tol Pandaan-Malang. Nantinya, Kemendikbud akan mengutus tim untuk melakukan penelitian.

"Anggaran sudah kami alokasikan dari Kemendikbud," kata Muhadjir saat mengunjungi temuan situs itu, Jumat (5/4/2019).

Belum dipastikan alokasi anggaran untuk penelitian itu. Muhadjir mengaku masih akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Malang.

"Kita lihat nanti, belum kita pastikan karena harus bicara dulu dengan Pemerintah Kabupaten Malang juga dengan pemerintah provinsi," katanya.

Baca juga: Injak Temuan Situs Purbakala di Tol Pandaan-Malang, Kunjungan Plt Bupati Malang Menuai Kritik

Muhadjir mengatakan, tim yang akan dikirim merupakan tim khusus yang ada di bawah Pusat Kajian Arkeologi.

Sebab, mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu menilai, terdapat potensi sejarah yang terkandung di dalam temuan situs purbakala itu.

"Kan masih dalam proses ekskavasi, kemudian nanti ada riset, penelitian dari Kementerian Kebudayaan, termasuk merekonstruksi, baik rekonstruksi bangunan maupun sejarahnya sehingga akan kita cari mata rantai sejarah peradaban Bangsa Indonesia khususnya yang berkembang di Malang dan sekitarnya," katanya.

Namun, kerusakan pada temuan akan membuat penelitian lebih sulit. Apalagi, struktur bata yang ditemukan diperkirakan merupakan pondasi dari bangunan yang diperkirakan sudah hancur.

"Karena sudah hancur, terutama sudah tidak ada lagi bangunan atas, tapi kan masyarakat sini masih mungkin ada para sesepuhnya tahu sejarahnya, nanti kita rekontruksi," katanya.

Baca juga: Mulai Diteliti, Temuan Situs Purbakala di Tol Pandaan-Malang

Sementara itu, temuan situs purbakala di lokasi proyek Tol Pandaan-Malang kilometer ke-37 Dusun Sekaran, Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang itu diduga merupakan bekas bangunan suci pada masa Kerajaan Singosari abad ke-13.

Perkiraan itu berdasarkan pada temuan awal yang diduga bekas paduraksa menghadap ke Puncak Gunung Semeru. Selain itu juga ada struktur bata yang diduga merupakan batur arca dan altar.

Proses ekskavasi oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur sudah dihentikan. Area temuan situs dipagari dengan bambu supaya aman dari pengrusakan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Regional
Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Regional
Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Regional
Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Regional
Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Regional
Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Regional
Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Regional
Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Regional
Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Regional
Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Regional
Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Regional
Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Regional
Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com