Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Grup Chat Polisi Berisi Perintah Dukungan ke Capres 01

Kompas.com - 01/04/2019, 18:06 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Menjelang hari pencoblosan dalam Pemilihan Umum 2019, masyarakat diramaikan dengan tangkapan layar berisi percakapan WhatsApp yang diduga dari grup chat polisi pendukung calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo.

Grup yang diberi nama Pilpres 2019 tersebut beranggotakan 43 anggota kepolisian.

Kapolres Bima Kota Erwin Ardiansah yang namanya tercantum dalam tangkapan layar kemudian memberikan penjelasan.

Narasi yang beredar:

Tangkapan layar ini beredar di media sosial sejak pekan lalu, setidaknya diketahui ada pada Sabtu (30/3/2019).

Berdasarkan tangkapan layar, anggota kepolisian yang ada dalam grup itu terdiri dari berbagai pangkat kepolisian, seperti Aiptu, AKP, dan AKBP.

Dari percakapan yang ada, diduga menyasar ke Polres Bima Kota. Bahkan terlihat nama Kapolres Bima Kota, Erwin Ardiansah juga berada dalam grup WA "Pilpres 2019" ini.

Isinya, perintah kepada para anggota untuk membantu kemenangan capres 01 Jokowi, juga memberikan pengaruh kepada masyarakat untuk memberikan suaranya kepada paslon tersebut.

Berikut salah satu pesan yang ada di grup tersebut:

Tangkapan layar grup WhatsApp yang diduga berisi anggota kepolisian mendukung salah satu paslon capres di Pemilu 2019Twitter Tangkapan layar grup WhatsApp yang diduga berisi anggota kepolisian mendukung salah satu paslon capres di Pemilu 2019
Mohon Ijin Komandan.

Para Kapolsek agar langkah Kapolsek asakota diikuti, untuk meminimalisir celah pihak tetangga untuk cipkon di daerah kita.

selain itu perintahkan para bhabikatibmasnya untuk bersinergi dengan babinsa, terus merapat sehingga meminimalkan celah konflik dari efek cipkon.

Dan juga intel polseknya dan intel Danramilnya untuk bersinergitas dalam menjaga situasi.

Selain daripada itu.
Dimohon para kapolsek mencari Tokoh masyarakat yang mempunyai massa paling banyak, per desa.
Untuk dilakukan gal oleh Kapolsek dan Bhabinkatibmasnya. 1 orang, 1 desa, 1 bhabinkatibmas.

Saat melakukan penggalangan jangan melibatkan pihak sebelah, karena untuk mendapatkan hasil penggalangan tertutup.

Cara bertindahnya. Jangan langsung mengajak memilih 01. Tetapi diajak ngobrol terkait kehebatan prestasi Pemerintah sekarang.
Setelah terpengaruh obrolan kita, baru diajak berdiskusi untuk mensyukuri pemerintahan kita yang sekarang.

Terus Pengaruhi sampai mereka sendiri yang memustuskan mereka akan memilih 01.

Dari tangkapan layar yang beredar, nampak pesan tersebut dibalas anggota lain dengan mayoritas menuliskan "Siap komandan".

Penelusuran Kompas.com:

Kapolres Bima Kota AKBP Erwin Ardiansah menyampaikan, isu mengenai perintah mengumpulkan suara mendukung Jokowi ini merupakan kabar bohong atau hoaks.

"Saya kesal. Itu pesan yang beredar, hoaks. Percakapan yang seolah-olah merupakan grup WA, kemudian di-screenshoot lalu disebarluaskan di media sosial. Itu jelas merupakan informasi sesat dan menyesatkan," kata Erwin, Sabtu (30/3/2019) lalu.

Menurut dia, penyebaran tangkapan layar percapakan tersebut dilakukan oknum tak bertanggung jawab guna mengacaukan suasana Pemilu 2019.

"Ini adalah upaya untuk membuat tidak tertibnya atau mengacaukan suasana pemilu yang hingga saat ini berupaya dijaga oleh Polri. Kami tegaskan bahwa Polri tetap bersikap netral dalam Pemilu 2019. Tugas kami hanya untuk mengamankan jalannya pesta demokrasi," ujar Erwin.

Pelaku penyebaran dan penciptaan konten ini telah diselidiki oleh pihak kepolisian.

Selengkapnya, baca: Group Chat Polisi Dukung Capres 01 Beredar, Kapolres Bima Sebut Hoaks

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com