Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Kampanye Ma'ruf Amin di Sumsel, Ogah Sampaikan Nama Calon Menteri hingga Sindir Pihak yang Kritik Pembangunan Jokowi

Kompas.com - 30/03/2019, 16:49 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin memilih pengumuman calon menteri setelah menang Pemilu 2019.

Hal itu disampaikan Ma'ruf di hadapan para santri dan pendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf di Pondok Pesantren Al Ittifaqiah Indralaya Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Jumat (29/3/2019).

Seperti diketahui, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto telah mengumumkan sejumlah nama yang dianggap sesuai mengisi kursi menteri, jika dirinya menang dalam Pemilu 2019.

Berikut ini fakta saat kampanye Ma'ruf di wilayah Sumatera Selatan:

1. Ma'ruf: Menang dulu baru umumkan menteri

KH Maruf Amin bersama mudir Ponpes Al Ittifaqiah KH Mudriq Qorie usai melaksanakan sholat Jumat di Masjid At Torriq.KOMPAS.com/AMRIZA NURSATRIA KH Maruf Amin bersama mudir Ponpes Al Ittifaqiah KH Mudriq Qorie usai melaksanakan sholat Jumat di Masjid At Torriq.
Ma'ruf Amin dan rombongan tiba di Pondok Pesantren Al Ittifaqiah Indralaya sekitar pukul 12.00. Saat itu Ma'ruf disambut oleh mudir KH Mudrik Qorie.

Usai menjalankan shalat Jumat, Ma'ruf berdialog dengan ratusan santri dan santriwati di aula pondok pesantren tersebut.

Usai tatap muka, kepada wartawan Ma'ruf sempat mempertanyakan pernyataan dari Prabowo yang hendak mengumumkan calon anggota kabinetnya jika terpilih jadi presiden.

“Ya boleh saja, boleh saja namanya orang kepingin, kalau kita sih tunggu aja, Pak Jokowi juga sudah ngangen-ngangen siapa bakal jadi apa kalau nanti terpilih tapi tidak dikeluarkan sekarang, menang dulu lah, menang saja belum, menang dulu baru dikeluarkan,” katanya.

Baca Juga: Ma'ruf Amin Pilih Menang Dulu, Baru Bicarakan Kandidat Menteri

2. Soal "kartu sakti" Jokowi, ini penjelasan Ma'ruf 

Calon Presiden Nomor Urut satu, Prof. Dr. KH. Maruf Amin sesaat setelah datang ke tempat berlangsungnya debat calon wakil presiden di Jakarta, Minggu (17/3/2019).Dok. Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin Calon Presiden Nomor Urut satu, Prof. Dr. KH. Maruf Amin sesaat setelah datang ke tempat berlangsungnya debat calon wakil presiden di Jakarta, Minggu (17/3/2019).

Ma'ruf mengatakan, kartu sakti yang digagas dirinya dan Jokowi sangat dibutuhkan oleh rakyat karena keberadaan kartu dapat mempermudah.

Ma'ruf menilai masyarakat saat ini belum canggih betul. Jika sudah canggih, tak perlu pakai kartu cukup pakai aplikasi ponsel.

"Kartu itu mempermudah, supaya orang tidak sulit buka kartu. Karena apa? Karena masyarakat kita belum canggih betul. Kalau sudah canggih, nanti tidak perlu kartu, cukup dengan aplikasi ponsel saja. Sekarang belum bisa, tunggu saja, jangan terburu-buru," jelasnya.

Ma'ruf menganggap, banyak anak-anak yang dapat menyelesaikan pendidikan dasar hingga 12 tahun dengan kartu Indonesia pintar.

“Ke depan, pendidikan anak-anak akan kami lanjutkan hingga perguruan tinggi,” katanya.

Baca Juga: Ma'ruf Amin: Menang Dulu Lah, Baru Dikeluarkan

3. Ma'ruf: Infrastruktur untuk cari makan bukan dimakan 

Cawapres nomor urut 01 K.H. Maruf Amin menyampaikan orasi saat Istigasah Kubro di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan, Jawa Timur, Selasa (19/3/2019). Selain menghadiri istigasah tersebut, K.H. Maruf Amin juga melakukan silaturahmi dengan ulama, santri dan masyarakat Madura. ANTARA FOTO/Saiful Bahri/wsj.SAIFUL BAHRI Cawapres nomor urut 01 K.H. Maruf Amin menyampaikan orasi saat Istigasah Kubro di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan, Jawa Timur, Selasa (19/3/2019). Selain menghadiri istigasah tersebut, K.H. Maruf Amin juga melakukan silaturahmi dengan ulama, santri dan masyarakat Madura. ANTARA FOTO/Saiful Bahri/wsj.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com