Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluk dan Cium Prabowo, Nenek Irah: Satu Peser Pun Saya Tak Pernah Terima Uang

Kompas.com - 28/03/2019, 15:31 WIB
Karnia Septia,
Khairina

Tim Redaksi

Kompas TV Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, menggelar kampanye di Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/3). Prabowo menyapa pendukungnya bersama Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Masyarakat dari berbagai daerah di Jawa Barat datang sambil membawa atribut dan bendera partai koalisi pendukung Prabowo. Dalam kampanye kali ini, Prabowo menyapa dan memberikan orasi politiknya di hadapan warga Jawa Barat. #PrabowoSubianto #KampanyePrabowoSubianto #Prabowo

Bantah terima uang

Usai kegiatan kampanye, beredar video viral yang menyebutkan bahwa Papuq Irah diduga menerima uang Rp 500 ribu untuk memeluk Prabowo saat kampanye.

Namun video viral tersebut dibantah Papuq Irah.

"Saya nggak pernah terima uang. Satu peser saya ndak pernah terima," kata Papuq Irah saat dikonfirmasi.

Baca juga: Prabowo Sebut Sejumlah Nama yang Mungkin Jadi Menterinya

Papuq Irah menegaskan, tidak pernah menerima uang. Keinginannya ikut kampanye karena memang senang dengan sosok Prabowo.

Sementara itu, Ketua Badan Pemenangan Provinsi NTB Prabowo-Sandi, Ali Usman, mengatakan bahwa video itu adalah fitnah yang dibuat oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Terkait hal ini, pihaknya telah mendatangi Papuq Irah dan berbicara dari hati ke hati terkait berita yang beredar.

Menurut Ali, Papuq Irah adalah seorang yang kehidupan ekonominya susah. Papuq Irah senang dengan sosok Prabowo dan berharap Prabowo Subianto bisa menjadi presiden. Karena kecintaannya kepada Prabowo, Papuq Irah secara suka rela hadir dalam acara kampanye tersebut.

"Karena keluguan dan kepolosan Ibu Irah ini kemudian dimanfaatkan oleh pihak sebelah untuk membuat berita seakan-akan Ibu Irah ini dibayar, sama sekali tidak pernah dibayar," kata Ali saat dikonfirmasi melalui telepon, Kamis.

Cara-cara seperti ini menurut Ali adalah cara-cara yang culas.

"Cara-cara seperti ini dengan mengorbankan Inak Irah yang begitu tulus niatnya begitu baik semangatnya untuk memperjuangkan capres idolanya kemudian dikotori dengan cara-cara yang tidak sportif. Ini cara-cara yang tidak pantas," tutup Ali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com