SURABAYA, KOMPAS.com — Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Surabaya Muhammad Fikser mengatakan, kunjungan kerja Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai pembicara di kota St Petersburg, Rusia, bukan upaya untuk menghindari kasus yang dialami putranya.
Sebagaimana diketahui, Fuad Benardi, putra sulung Risma, mendatangi Ditreskrimsus Polda Jawa Timur, Selasa (26/3/2019).
Dia diperiksa lantaran diduga terlibat perizinan proyek basement dua lantai Rumah Sakit Siloam di Jalan Gubeng yang menyebabkan jalan tersebut ambles.
"Tidaklah. Proses izin itu lama. Kan (wali kota) tidak bisa menghindar terus langsung berangkat tiba-tiba sebagai pejabat negara (ke Rusia)," kata Fikser kepada Kompas.com, Rabu (27/3/2019) malam.
Baca juga: Risma Jadi Pembicara International Educational Forum di Rusia
Kata Fikser, dalam proses izin ke luar negeri, seorang pejabat tidak bisa mengurus izin dalam satu hari.
Namun, ia memahami bahwa ada persepsi yang mengaitkan kunjungan Risma ke Rusia merupakan upaya untuk menghindar.
"Tapi proses itu kan panjang. Seorang pejabat kalau mau ke luar negeri harus ada alasan yang kuat kenapa ke luar negeri. Terus itu harus ditunjukkan dengan dasar dia apakah sebagai undangan atau sebagai pembicara," ujar Fikser.
Risma sebagai pejabat negara, lanjut dia, tidak bisa ke luar negeri seenaknya. Sebab, ia terikat dengan aturan-aturan perizinan.
Proses izin yang dilakukan, antara lain, harus melalui gubernur, mendagri, hingga ke Kemenlu.
"Artinya proses (izin) ini sudah lama. Tapi waktunya mungkin seperti ini (putra Risma diduga terlibat perizinan amblesnya Jalan Gubeng)," kata dia.
Fikser menambahkan, undangan kepada Risma sebagai pembicara di International Educational Forum di ST Petersburg, Rusia, sudah disampaikan tiga bulan lalu oleh Kedubes Rusia di Indonesia.
Ia menyampaikan, Duta Besar Rusia langsung menyampaikan undangan tersebut dan datang ke Surabaya untuk menemui Risma. Selain memberikan undangan, Kedubes Rusia juga mengajak agar Surabaya menjalin kerja sama dengan Petersburg di bidang pendidikan.
Sebab, kedua kota itu, kata Fikser, memiliki kemiripan seperti memiliki pelabuhan dan sebagai kota jasa.
"Itu yang mendorong Duta Besar Rusia datang ke Surabaya untuk menyampaikan undangan," ucap Fikser.
Baca juga: Putra Wali Kota Risma Diduga Terlibat Perizinan Proyek Gedung yang Sebabkan Amblesnya Jalan Gubeng
Hari ini, Rabu (27/3/2019) pukul 19.30, Risma bertolak dari Bandara International Juanda untuk mengunjungi Rusia.
Perempuan wali kota pertama di Surabaya itu akan kembali ke Surabaya pada Minggu (31/3/2019).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.