Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatir Gempa, UNBK di Lombok Timur Dilaksanakan di Tenda

Kompas.com - 26/03/2019, 19:55 WIB
Idham Khalid,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

LOMBOK UTARA, KOMPAS.com - Gempa yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Juli 2018 lalu, masih menyimpan duka dan kecemasan bagi masyarakat.

Gempa tersebut merenggut ratusan nyawa manusia dan menghancurkan tempat tinggal warga.

Ditambah gempa susulan bermagnitudo 5,8 yang mengguncang Lombok pada, Minggu (17/3/2019) lalu, membuat masyarakat semakin merasa cemas dan trauma.

Tidak hanya menghancurkan tempat tinggal, namun sejumlah fasilitas fital lainnya seperti puskesmas, sekolah juga turut hancur. Gempa seakan masih menjadi misteri di pulau Lombok, entah kapan saja bisa terjadi.

Baca juga: Tinggal di Bawah Pohon Mangga, Korban Gempa Lombok Bahagia Bertemu Presiden

Akibat gempa tersebut, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Sifatul Khaer yang berada di Desa Bile Pentung, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, terpaksa mengadakan ujian di tenda, dikarenakan kondisi bangunan sekolah yang hampir roboh.

Kepala Dinas Layanan Pendidikan dan Kebudayaan (DIKMEN) Lombok Timur, Muhammad Mashun membenarkan hal demikian, terdapat satu SMK yang melaksanakan UNBK di tenda yang berada di wilayah Lombok Timur.

"SMK Sifatul Khaer melaksanakan ujian di tenda, karena banyak kehawatiran yang kemarin, gempa seminggu yang lalu dikhawatirkan muncul lagi, sehingga sekolah mempersiapkan tenda" ungkap Mashun saat ditemui di kantornya, Senin (25/3/2019).

Baca juga: Jokowi Minta Rehabilitasi Rumah Korban Gempa Lombok Dipercepat

Sementara itu, Renawadi selaku kepala sekolah SMK Sifatul Kaher menyebutkan, pelaksanaan ujian di tenda dikarenakan pihak sekolah merasa ragu terhadap kondisi bangunan sekolah yang sudah hampir roboh.

"Kami pihak sekolah merasa was-was mengadakan ujian di dalam (ruangan sekolah), karena posisi bangunan sudah miring, takut gempa lagi," tutur Renawadi melalui sambungan telepon, Minggu (25/3/2019)

Renawadi juga menuturkan, kendala yang dihadapi pihak sekolah dalam melaksanakan UNBK yakni, keterbatasan Komputer sehingga melaksanakan ujian dalam dua sesi.

"Kami melaksanakan dua sesi ujian, karena keterbatasan komputer. Jadi dari mulai jam 7.30-10.10, diikuti oleh sepuluh siswa, dari jam 10.20-13.00 diikuti oleh enam peserta," ungkap Renawadi.

Baca juga: Berangkat Menempuh UNBK, Siswa SMK di Karawang Tewas Kecelakaan

Lebih jauh Renawadi menuturkan, total jumlah siswa yang mengikuti ujian sebanyak 16 peserta, terdiri dari 11 laki-laki dan 5 perempuan.

Dari data DIKMEN Lombok Timur tercatat ada 79 sekolah SMK yang mengikuti UNBK, yang terdiri dari 10 SMK Negeri dan 69 SMK Swasta, dengan total peserta 4.267 siswa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com