Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Bioskop Tua di Surakarta, dari Poster Film hingga Karakter Penonton

Kompas.com - 22/03/2019, 13:02 WIB
Aswab Nanda Prattama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Bahkan ketika film populer sedang tayang, ramainya seperti orang yang punya gawe "nikahan", karena banyaknya poster-poster hingga kerumunan orang yang luar biasa.

Baca juga: Menyusuri Gedung Bioskop di Senen yang Gelap dan Mencekam..

Mengenang

Peserta diskusi juga membicarakan situasi berbeda antara bioskop zaman dulu dengan zaman sekarang. Kalau sekarang, bioskop pukul rata untuk tiket masuknya, dulu dibedakan dengan pembagian kelas tempat duduk.

Terdapat kelas 1, 2 hingga VIP bagi penonton. Perbedaan kursi dan jarak bagi penonton untuk menyaksikan film merupakan perbedaan untuk sektor ini.

Seorang peserta diskusi mengungkapkan perbedaan kelas yang begitu terasa ketika menonton bioskop.

"Dulu ada kursi kelas 1 dan 2. Jadi kalo saya nonton kelas 2 dan memakai celana pendek, pasti terasa gatal karena ada hewan kecil di kursi rotan," tuturnya.

Selain itu juga ada perbedaan yang cukup signifikan menonton film. Ketika film sedang berjalan, kadang harus berhenti sebentar untuk menunggu rol film yang sedang dikirim kurir.

Beberapa bioskop di Surakarta biasanya bekerja sama. Satu film biasanya terdapat beberapa rol atau reel yang harus diputar secara bergantian.

"Jadi kalau bioskop A tayang film pukul 15.00, maka di bioskop B harus jeda setengah jam menunggu rol datang. Hal ini karena rol film baru diantarkan seorang dari bioskop satu ke bioskop lainnya," ujar Ari.

Sayangnya, kondisi inilah kadang menimbulkan kemarahan bagi penonton. Karena tak sabar, mereka kadang merusak kursi tempat duduk dan bahkan bersorak-sorakan.

"Balekke duite, baleke duite (kembalikan uangnya, kembalikan uangnya)," demikian teriakan penonton ketika filmnya terlambat.

Keunikan lain adalah terdapat batasan umur ketika menonton film. Untuk mengakali itu, penonton remaja terkadang mempertebal kumis, ada juga yang memakai sepatu dengan hak lebih tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com