Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensos Sebut Beri Bantuan Rp 1 M Lebih untuk Korban Banjir Bandang Sentani

Kompas.com - 20/03/2019, 17:16 WIB
Nansianus Taris,
Khairina

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com-Menteri Sosial Republik Indonesia Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan, Kementerian Sosial sudah memberikan bantuan kepada korban dan pengungsi bencana banjir di Kabupaten Sentani, Jayapura, Papua.

"Dalam dua hari ini, kami sudah mengirim bantuan senilai lebih dari Rp 1 miliar untuk bencana di Sentani. Bantuan itu dalam dua tahap. Tahap pertama Rp 750 juta dan tahap kedua Rp 670 juta. Kemudian juga santunan ahli waris yang merupakan tangggung jawab dari Kemensos juga akan disalurkan. Sekarang sedang menunggu proses verifikasi dari Pemerintah Kabupaten Sentani," jelas Agus saat menggelar jumpa pers di Maumere, Selasa (19/3/2019).

Baca juga: Bertambah, Korban Tewas Banjir Bandang Sentani Jayapura Jadi 100 Orang

Ia mengatakan, verifikasi ini sangat penting karena Kemensos harus mengetahui bahwa yang diberi bantuan santunan ahli waris itu adalah keluarga inti, ayah, ibu, atau anak. Di luar itu,  tidak bisa mendapat bantuan. 

"Jadi kami perlu menunggu data dari Pemkab Sentani. Semakin cepat mereka berikan data, semakin cepat juga kami berikan bantuan," katanya.

Ia menambahkan, pemerintah sudah hadir di lokasi bencana pada hari pertama. Kepala BNPB sudah hadir di sana. Kemensos juga sudah mengerahkan sumber daya yang disebut dengan Tagana.

"Tagana sudah hari pertama di sana. Ada 80 personel Tagana untuk memberikan bantuan-bantuan. Karena memang dalam tanggap darurat, ada 8 cluster. Cluster pertama adalah tugas dari Kemensos yaitu memberikan perlindungan dan juga pelayanan terhadap masyarakat. Jadi kami sudah memobiliasi. Selain Tagana, tetapi juga bantuan-bantuan atau barang-barang yang menjadi kebutuhan para pengungsi bencana," terang Agus. 

Kompas TV Tak hanya memicu longsor, gempa bermagnitudo 5,8 yang menguncang Lombok juga menyebabkan kerusakan. Kementerian Sosial mencatat ada 4.400 rumah mengalami kerusakan. Hingga kini pemerintah terus melakukan pendataan jumlah rumah rusak akibat gempa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com