JAYAPURA, KOMPAS.com - Selain menimbulkan korban tewas, banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (16/3/2019) malam, juga menyebabkan 4.273 orang harus mengungsi. Soalnya, tempat tinggal mereka rusak atau hilang terbawa arus air.
"Ada empat titik pengungsian, tapi pengungsi terbanyak ada di Kantor Bupati Jayapura," kata Kapala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Papua Kombes Pol AM Kamal di RS Bhayangkara, Kota Jayapura, Minggu malam ini.
Dia mengemukakan, para pengungsi berasal dari sembil kawasan yang terdampak banjir, yaitu BTN Gajah Mada (1.450 orang), BTN Bintang Timur (600 orang), Doyo Baru (200 orang), Kemiri (200 orang), Panti Jompo (23 orang), HIS (300 orang), Gunung Merah (200 orang), kediaman bupati (1.000 orang), dan SIL (300 orang).
Baca juga: Korban Tewas Banjir Bandang dan Tanah Longsor Sentani Capai 73 Orang
Hingga kini bantuan logistik, pakaian, dan obat-obatan mulai berdatangan, baik dari pemerintah, BUMN, perusahaan swasta dan organisasi kerukunan masyarakat.
Kamal menyebutkan, para pengungsi masih membutuhkan bantuan, terutama makanan dan pakaian.
Menurut BPBD Provinsi Papua, bencana banjir bandang Sentani berdampak di 4 kelurahan, yaitu Kelurahan Hinekombe, Dobonsolo, Sentani Kota, dan Doyo Baru.
Baca juga: PLN Turunkan 8 Tim Pulihkan Listrik di Lokasi Terdampak Banjir Bandang Sentani
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.