KY akan mengambil langkah hukum dan atau langkah lain yang merupakan bentuk advokasi represif sebagai upaya perlindungan atas independensi kekuasaan kehakiman.
"Oleh karena itu, KY mengajak semua elemen masyarakat untuk membantu menciptakan peradilan yang bersih," tegas Farid.
Workshop dan diskusi Sinergisitas Komisi Yudisial dengan Media Massa bertema Peran Media Massa dalam Mewujudkan Peradilan Bersih bertujuan untuk meningkatkan kerjasama antara KY dengan media massa dalam rangka membangun peradilan yang bersih. Media massa memiliki peranan penting dalam menopang proses demokrasi.
Apalagi, pers merupakan pilar keempat demokrasi dan memiliki peran penting dalam mencerdaskan bangsa.
"Media massa dapat membantu KY mengawasi perilaku hakim. Lebih jauh, media massa juga dapat ikut mengontrol dan berpengaruh dalam kekuasaan kehakiman," ucap Roejito, Kepala Pusat Analisis dan Layanan Informasi KY di Medan.
Baca juga: Untuk Kesamaan dalam Hukum, UU Peradilan Militer Dinilai Harus Direvisi
Sesuai amanat konstitusi, KY berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.
Oleh karena itu, melalui pemberitaan media massa diharapkan dapat membantu menyampaikan apa yang dilakukan KY kepada masyarakat dan stakeholder lainnya.
"Melalui forum ini diharapkan para jurnalis memiliki pemahaman yang utuh dan komprehensif tentang KY, serta mendorong penyajian pemberitaan kasus hukum dan peradilan yang sesuai hukum, kode etik jurnalistik, dan etika," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.