SOLO, KOMPAS.com - Solidaritas Driver Go-Jek Solo Raya melakukan unjuk rasa menuntut manajemen untuk membatalkan pemberlakuan tarif jarak pendek layanan Go-Ride di Kantor Go-Jek Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (13/3/2019).
Berdasarkan pantauan Kompas.com, para driver Go-Jek berkumpul di Alun-alun Selatan Keraton Surakarta.
Setelah semua driver Go-Jek berkumpul, mereka kemudian konvoi menuju Kantor Go-Jek di Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Tiba di Kantor Go-Jek, mereka bergantian menyampaikan aspirasinya menuntut manajemen untuk membatalkan tarif jarak pendek.
Baca juga: Terapis Mitra Go-Massage Diperkosa Pelanggan di Bandung, Ini Kata Go-Jek
Tak berapa lama, manajemen Go-Jek perwakilan Solo Raya itu keluar dan mengajak beberapa perwakilan driver Go-Jek untuk audiensi.
Koordinator Solidaritas Driver Go-Jek Solo Raya, Didik Prakoso Andrianto menyampaikan, aksinya tersebut sebagai respon para driver Go-Jek Solo Raya terkait pemberlakuan tarif jarak pendek layanan GoRide.
Perubahan tarif jarak pendek itu mulai diberlakukan pada 4 Maret 2019. Dimana perubahan tarif jarak pendek itu minimal per 2,4 kilometer. Sebelum ada perubahan tarif jarak pendek, ungkapnya minimal untuk layanan Go-Ride per 3 kilometer.
"Jadi, di sini para mitra berkumpul bersama untuk menyampaikan aspirasi kepada manajemen supaya mau memberikan tarif yang lebih rasional atau lebih manusiawi," kata Didik di Solo, Jawa Tengah, Rabu.
Baca juga: Terapis Mitra Go-Massage Diperkosa Pelanggan, Atalia Minta Go-Jek Evaluasi Sistem
Dia menilai pemberlakukan tarif jarak pendek layanan Go-Ride telah merugikan para driver Go-Jek. Sebab,
kebijakan itu telah menghilangkan subsidi yang mereka terima. Mereka ingin untuk layanan GoRide setiap tiga kilometer tidak ada potongan.
"Tuntutan kita untuk per 3 kilometer kita tidak ada potongan. Kalau tarifnya per kelimeter Rp 2.100 dikalikan tiga dapatnya Rp 6.300," imbuh dia.
VP Corporate Affairs Go-Jek, Michael Reza menyampaikan, Go-Jek berkomitmen untuk terus meningkatkan kemudahan dan kenyamanan mitra driver dalam bekerja.
Sejalan dengan hal itu, katanya Go-Jek telah menerapkan sistem alokasi order yang baru.
Baca juga: Caci Maki Pelanggan, Seorang Driver Go-Jek Dipecat
Menurut dia, sistem yang baru ini kedekatan dengan titik lokasi bukanlah satu-satunya parameter dalam pembagian order.
Order yang dibuat kosumen akan disebarkan kepada mitra yang berada pada radius tertentu.
"Mitra yang paling rajin (tidak pilih-pilih order), punya rating tinggi dan berpeluang lebih besar untuk mendapatkan order tersebut," katanya melalui siaran tertulisnya, Rabu (13/3/2019).
Melalui sistem ini, kata dia, jumlah mitra driver yang berbuat curang menggunakan fake GPS dapat berkurang.
Sistem baru ini juga secara tidak langsung membuat pengguna mendapatkan kualitas pelayanan yang lebih baik.
Baca juga: Pakai Software Khusus, Tersangka Order Fiktif Go-Jek Raup Rp 10 Juta Sehari
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.