Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Biaya Sendiri dengan Jual Kaleng Bekas, Mutiara Raih Emas Taekwondo

Kompas.com - 11/03/2019, 17:12 WIB
Mela Arnani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berjuang memang harus gigih, begitupun yang dilakukan Mutiara Nabila Azmi (15), peraih medali emas dalam Kejuaran Taekwondo Sukabumi Open 2019 yang digelar di GOR Suryakencana, Sabtu (9/3/2019).

Murid kelas X jurusan teknik gambar bangunan SMK Negeri 1 Kota Sukabumi ini membiayai sendiri kejuaraan yang diikutinya.

Putri pasangan Taripin Sutrisna dan Devi Suprianti ini mengumpulkan kaleng dan buku bekas, kemudian dijual.

"Ngumpulin botol sama buku bekasnya mulai dari Mei 2014. (Hasil penjualan) seringnya dipakai buat administrasi taekwondo. (Selain itu) kalau ada (biaya) kejuaraan atau ujian kenaikan sabuk," kata Mutiara saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/3/2019) siang.

Mutiara menceritakan, hampir setiap hari ia mengumpulkan kaleng-kaleng bekas ini.

"Lihat botol bekas suka diambil, dibawa pulang ke rumah, atau kadang juga di tempat latihan suka diambil botol bekas yang sudah kosongnya," ujar dia.

Baca juga: Tim Hoki Es Indonesia Catat Prestasi di Kejuaraan IIHF Asia

Mutiara Nabila AzmiDok. Pribadi Mutiara Nabila Azmi
Barang bekas tersebut dikumpulkan dan dijual satu bulan sekali.

"Diambil petugasnya sebulan sekali. (Satu bulan) pernah cuma dapat Rp 7.000-an, paling tinggi sekitar Rp 30.000-Rp 40.000," ujar Mutiara.

Selain itu, ia juga membantu ibunya berjualan makanan dan minuman di sekolahnya.

Bapak Mutiara bekerja sebagai pedagang, sedangkan ibunya bekerja sebagai guru.

Sebenarnya, penghasilan kedua orangtuanya pun sudah mencukupi. Bahkan, jika minta ke orangtua untuk membayar uang kejuaraan juga diberi.

Namun, Mutiara tidak melakukannya, ia memilih untuk menggunakan uang hasil keringatnya sendiri.

"Senang, bisa bantu kurangi beban ayah sama ibu," ujar dia.

Baca juga: Kisah di Balik Komik Anti-bully Karya Pelajar Makassar yang Menang Lomba Unicef

Berlatih sejak kecil

Mutiara mengaku, dirinya mulai berlatih taekwondo dari kelas 6 sekolah dasar (SD). Anak pertama dari dua bersaudara ini mengikuti kompetisi sebanyak 12 kali, di mana sebelumnya juga pernah mendapatkan medali emas.

"Pas masuk taekwondo, selang beberapa bulan langsung ikut kejuaraan.
Pertamanya iseng saja, nyobain. Alhamdulillah ternyata dapat juara ketiga, akhirnya sampai sekarang jadi suka ikut kejuaraan," kata Mutiara.

Meskipun dirinya berlatih sejak kecil, Mutiara belum pernah mendapatkan cedera parah.

"Paling sering mungkin lebam-lebam pas sudah tanding sama ankle juga pernah bengkak karena jatuh pas latihan," ujarnya.

Tantangan

Sebelum mengikuti kejuaraan ini, Mutiara diminta untuk menurunkan berat badannya. Saat itu, ia dilatih oleh Dadang Hermawan.

Selain itu, terkadang muncul rasa kurang percaya diri setiap akan bertanding. Namun, dukungan orangtua dan orang-orang terdekatnya membuat dirinya kembali semangat.

"(Musuhnya) lumayan susah. Orangtua datang, support langsung. Pas tahu menang, (orangtua) bangga sama terharu," kata Mutiara.

Ke depannya, Mutiara ingin fokus di pendidikannya dan di dunia taekwondo, serta ia ingin membantu pelatihnya dan membuka unit baru.

"Jangan pernah takut untuk bermimpi. Terus berusaha dan berdoa. Insya Allah pasti ada jalan-Nya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com