Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Waspada, Merapi Masuk Fase Pembentukan Lava dan Awan Panas Guguran

Kompas.com - 21/02/2019, 12:49 WIB
Mela Arnani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Pemerintah juga diminta untuk mempersiapkan prosedur penanganan kondisi darurat terhadap aktivitas masyarakat atau wisatawan di jalur Kali Gendol dan sekitarnya.

Apabila terdapat abu vulkanik, masyarakat diimbau untuk mengantisipasi gangguan ini. Sementara, masyarakat dapat memantau informasi seputar aktivitas Gunung Merapi melalui laman resmi maupun media sosial BPPTKG.

Kronologi Gunung Merapi

1. Suplai Dapur Magma Dalam

Informasi dari akun resmi Twitter BPPTKG, @BPPTKG, suplai dapur magma dalam terindikasi dengan adanya 6 kali letusan freatik dalam selang waktu 15 Juli 2012 hingga 20 April 2014.

Letusan freatik ini tidak menunjukan gejala yang jelas. Sementara, seismisitas bulan April 2018 tercatat rendah, yaitu satu kali gempa VB, 15 kali gempa MP, dan 40 kali gempa RF.

2. Migrasi dari Dapur Magma (lebih dari 3 kilometer)

Migrasi dari dapur magma ini terindikasi dengan 12 kali terjadi letusan freatik. Pada 11 Mei 2018 dan 1 Juni 2018, tercatat letusan terbesar yang didahului gempa vulkanik dalam (VTA).

Terjadi empat aktivitas seismisitas pada Mei 2018, antara lain 15 kali gempa VTA, enam kali gempa vulkanik dangkal (VTB), 42 kali gempa MP, dan 130 kali gempa RF.

3. Migrasi dari Kantong Magma (1,5-2,5 kilometer)

Migrasi kantong magma dengan jarak 1,5-2,5 kilometer ini terindikasi dengan adanya peningkatan seismisitas pada Juli 2018.

Terdapat empat aktivitas seismisitas pada 15 Juli hingga 10 Agustus 2018, yakni 31 kali gempa VTB, 27 kali gempa LF, 145 kali gempa MP, dan 149 kali gempa RF.

Terjadi pemendekan jarak EDM sekitar 2 sentimeter pada selang waktu hampir satu bulan tersebut. Lalu, pada 1 Agustus 2018, terjadi guguran besar yang terdengar di Babadan.

4. Pertumbuhan Kubah Lava

Sejak 12 Agustus 2018 hingga 28 Januari 2019 terindikasi terbentuknya kubah lava. Terpantau, pertumbuhan kubah lava ini mempunyai laju rata-rata 3.000 meter kubik per hari.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com