Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selebaran "Say No To Jokowi-Ma'ruf" Beredar, TKD Jabar Ogah Tanggapi Serius

Kompas.com - 31/01/2019, 22:30 WIB
Putra Prima Perdana,
Khairina

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com- Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma’ruf Amin Jawa Barat Dedi Mulyadi tak mau menanggapi terlalu serius beredarnya selebaran yang bertuliskan "Say No To Jokowi-Ma'ruf" yang belakangan beredar di Jawa Barat.

Mantan Bupati Purwakarta dua periode ini mengatakan, publik sudah cerdas dalam menentukan pilihan di Pilpres 2019 mendatang.

"Kita fokus saja untuk mengunjungi rumah-rumah warga dan meyakinkan masyarakat. Bahwa kepemimpinan Pak Jokowi merupakan kepemimpinan yang berpihak kepada masyarakat," kata Dedi, Kamis (31/1/2018).

Baca juga: Dedi Mulyadi: Cucu Presiden, Jan Ethes, Itu Lucu, Kubu Sebelah Iri...

Lebih lanjut Dedi menjelaskan, kinerja Joko Widodo sebagai presiden RI sudah jelas bisa terlihat dengan program-program yang berpihak kepada rakyat selama lima tahun ini.

“Kemiskinan sudah menurun, infrastruktur yang sudah relatif baik, Rakyat miskin mendapatkan subsidi beras, Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan pangan non-tunai manfaatnya telah dirasakan langsung masyarakat," jelasnya.

Meski demikian, Dedi yang beberapa bulan terakhir gencar berkeliling Jawa Barat tersebut mengaku sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi secara pasti tentang selebaran tersebut.

“Saya belum mendapat laporan tentang selebaran itu saat berkunjung kemana pun. Kalaupun memang ada, kita agar segera melaporkannya ke pihak-pihak terkait," ucapnya.

Sebelumnya, di beberapa daerah beredar selebaran yang bertuliskan kalimat "Say No To Jokowi-Ma'ruf" lengkap dengan gambar wajah pasangan capres cawapres nomor urut 01 tersebut.

Dalam selebaran itu pun terdapat tulisan janji adalah utang, sudah banyak janji, banyak uutang pula. Di dalam selebaran juga terdapat tulisan #2019gantipresiden.

Selebaran tersebut beredar di Magelang dan Tasikmalaya. Foto selebaran "Say No To Jokowi-Ma'ruf" tersebut beredar melalui media sosial.

Kompas TV Meski pelaku sempat terekam kamera pemantau, namun hingga saat ini Ditreskrimum Polda Jawa Barat belum bisa mengungkap kasus penusukan siswi SMK Bogor Jawa Barat.<br /> <br /> Bertempat di Mapolrestabes Kota Bandung, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto menjelaskan, hingga saat ini polisi masih terus memburu pelaku berbekal ciri-ciri pelaku yang sudah diketahui. Minimnya saksi dan keterangan orang yang melihat langsung kejadian itu menjadi tantangan bagi pihak kepolisian Polres Bogor untuk mengungkap kasus ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com