Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/01/2019, 18:39 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Khairina

Tim Redaksi


CIREBON, KOMPAS.com – Sikap politik Nasrudin Azis yang mendeklarasikan diri mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin, menjadi perhatian Partai Demokrat.

Azis yang menjadi kader Partai Demokrat sejak berdirinya di Kota Cirebon dan kini menduduki posisi wali kota membuat Partai Demokrat menentukan sikap.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Herman Khaeron ditugaskan partai dan Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk mendalami kasus tersebut.

Hasil yang didapatkan Herman akan dijadikan bahan untuk majelis pertimbangan pusat dalam proses menentukan sikap dan keputusan partai.

“Saya memang diminta untuk mendapatkan informasi. Komandan Kogasma sendiri meminta saya untuk mendapatkan banyak informasi terkait persoalan ini. Dan tentu ini juga sebagai dasar apa keputusan partai untuk menyikapi terhadap keputusan Azis sebagai kader partai demokrat,” kata Herman di Kota Cirebon, Minggu (20/1/2019).

Baca juga: Meski Kader Demokrat, Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis Dukung Jokowi–Maruf

Potensi sanksi yang mungkin akan diterima Azis, Herman menyerahkan sepenuhnya pada sidang majelis kehormatan partai. Melihat dari jenis pelanggarannya, kata Herman, sikap membelot ini merupakan persoalan etika.

Keputusan dan sikap politik Azis yang membelot dan mendukung pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin, bagi Herman, sangatlah mendadak.

Azis tidak melakukan pembicaraan, pemberitahuan, sekaligus alasan-asalan terkait hal tersebut. Seharusnya, Azis berkonsultasi tentang semua hal secara berjenjang di struktural partai, dari dewan pertimbangan DPC, DPD tingkat provinsi, hingga pusat (DPP).

Sementara itu, Herman, tokoh politik yang akrab disapa Kang Hero ini menegaskan dan berjanji akan tetap memenangkan Partai Demokrat dalam pemilu legislatif di seluruh daerah. Tak lupa, memenangkan Pilres 2019 dengan pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandi.

Kompas TV Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi,Selasa (15/1) siang meresmikan fasilitas pencucian truk sampah di tempat pembuangan sampah terakhir di Bantar Gebang, Bekasi.<br /> <br /> Fasilitas ini menjadi bagian dari upaya optimalisasi pengolahan sampah dengan teknologi di Bantar Gebang. Fasilitas pencucian ini dibuat agar bisa membersihkan truk sampah dengan cepat dan akan beroperasi selama 24 jam. Ada beberapa upaya pengelolaan sampah terpadu yang tengah dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta, di antaranya sistem penimbangan sampah online, instalasi pengolahan air sampah, komposting, hingga pembangunan power house, yang akan mengubah gas dari sampah menjadi tenaga listrik. Pembangkit listrik tenaga sampah di Bantar Gebang ini menjadi pilot project pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah yang pertama dan satu-satunya yang dimiliki oleh Indonesia.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com