CIREBON, KOMPAS.com — Nasrudin Azis, kader Partai Demokrat yang juga Wali Kota Cirebon, mendeklarasikan diri mendukung calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo–Ma'ruf Amin di salah satu hotel di Jalan Tuparev, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (19/1/2019) siang.
Proses deklarasi yang berlangsung di lantai 9 hotel ini dihadiri Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Provinsi Jawa Barat Partai Nasdem Saan Mustofa.
Hadir juga di tengah deklarasi, Ketua DPC PDI-P Edi Suripno, Ketua DPC Nasdem Eti Herawati, Ketua DPD Golkar, Ketua DPC PKB, PPP, serta sejumlah ketua partai koalisi pengusung capres-cawapres nomor urut satu tingkat Kota Cirebon lainnya.
Baca juga: KPU Ingatkan Kepala Daerah Tak Sembarangan Acungkan Simbol Politik
Sebelum memulai pidato di atas podium, Azis menegaskan bahwa kehadiran dirinya dalam acara “Deklarasi Nasrudin Azis Untuk Jokowi–Maruf Amin” di luar hari kerja atau kedinasan sebagai Wali Kota Cirebon.
Azis juga memastikan dirinya sama sekali tidak menggunakan fasilitas negara sedikit pun untuk kepentingan politik dirinya.
“Sama sekali tidak dalam posisi saya sebagai kepala daerah, saya hadir di hari libur. Saya datang juga tidak menggunakan fasilitas negara sedikit pun. Antara tugas negara dengan plihan politik saya adalah sesuatu yang berbeda,” tegas Azis.
Baca juga: Mendagri Minta Gubernur Riau Tegur 10 Kepala Daerah yang Deklarasi Dukung Jokowi
Mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Cirebon ini mengambil langkah menjadi bagian pemenangan calon presiden dan calon wakil presiden Jokowi–Ma'ruf Amin dengan berbagai pertimbangan. Bukan karena latah, apalagi tekanan dan iming-iming.
Sikap politiknya berdasarkan keberhasilan pembangunan Indonesia dari periode 2014–2019. Menurutnya, Jokowi harus diberi kesempatan untuk melanjutkan kepemimpinannya.
"Karena kalau hanya satu periode pekerjaan yang sudah disusun dan diarahkan untuk kemajuan Indonesia bisa tersendat. Pak Jokowi harus diberi kesempatan melanjutkan pembangunan lima tahun ke depan,” tegas Azis.
Baca juga: Kemendagri Ingatkan Lagi Ketentuan Kampanye bagi Kepala Daerah
Nasrudin membacakan naskah deklarasikan yang berbunyi bahwa kepemimpinan Presiden Jokowi berpihak pada kepentingan rakyat dan telah membuktikan keberhasilan pembangunan di segala bidang.
Dalam hal religius, Presiden Jokowi berhasil menebar kedamaian Islam rahmatan lil alamin menjaga persatuan dan merawat bingkai bhinneka. Kepemimpinan beliau, tegas Azis, perlu dilanjutkan lima tahun mendatang.
Sebagai kader Partai Demokrat, sikap politik yang dilakukan Nasrudin Azis ini bertentangan dengan sikap partai politik Partai Demokrat di tingkat pusat.
Partai demokrat mengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut dua Prabowo Subianto–Sandiaga Uno dalam pilpres tahun 2019 ini.
Baca juga: Kader Beda Dukungan Politik, Parpol Perlu Berikan Sanksi Tegas
Untuk itu, Azis menyatakan siap untuk menerima semua konsekuensinya. Bahkan, dia percaya bahwa Partai Demokrat adalah partai saling menghargai dan menjunjung tinggi demokrasi terhadap apapun sikap politik pribadi kadernya.
“Tentunya setiap sebuah pilihan akan mengandung sebuah risiko. Dan insya Allah sebagai sesama warga negara Indonesia, teman-teman yang satu partai dengan saya (partai demokrat) maupun yang berbeda pilihan dapat memahami sikap pribadi saya ini,” tegasnya.