Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggal Sendiri di Gubuknya, Nenek 100 Tahun Ini Membuat Kapolda Kaget

Kompas.com - 04/01/2019, 17:09 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

Kompas TV Kasus perusakan makam di Kota Magelang, Jawa Tengah mulai menemukan titik terang. Kepolisian Resort Kota Magelang sudah mengetahui ciri fisik pelaku berdasarkan keterangan sejumlah saksi. Hingga Jum’at (4/1/2019) ini upaya penyelidikan terus dilakukan Polres Magelang Kota untuk mengungkap kasus perusakan makam di 3 Tempat Permakaman Umum sepekan terakhir. Menurut Kapolres Kota Magelang, AKBP Kristanto Yoga Darmawan sejauh ini pihaknya telah meminta keterangan dari delapan saksi mulai dari pengelola makam, penjaga makam hingga warga sekitar. Dari keterangan saksi ciri-ciri pelaku sudah diketahui masih butuh pendalaman. Sebanyak 21 makam di 3 Tempat Permakaman Umum di Kota Magelang sepekan terakhir dirusak orang tak dikenal. Kerusakan terjadi pada bagian nisan dan dinding makam. Pemerintah Kota Magelang sejak kemarin mulai memperbaiki belasan makam di TPU Giriloyo, Magelang Selatan yang dirusak orang tidak dikenal.

"Saya persilakan Bapak mampir ke rumah saya sebentar," kata Wagiyem.

Namun, karena akan kembali ke Yogyakarta, Kapolda berpamitan.

"Saya doakan rezeki Bapak Ibu semua yang ke sini lancar," ucapnya dengan mata berkaca-kaca

Ahmad Dofiri mengatakan, kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang ada di Polda DIY setiap hari Jumat. Tak hanya di Gunungkidul, tetapi juga di daerah lainnya.

"Kegiatan ini kolaborasi anggota Polri yang diinisiasi oleh Brigadir Ali dengan rekan-rekan yang tiap Jumat mendatangi orang tua jompo di tempat-tempat terpencil, (hari ini bersama) Forum Silaturahmi Desa Getas," ujarnya.

Baca juga: 5 Hal yang Bisa Membantu Mengurangi Berat Badan

Ahmad menuturkan, anggota polisi tugasnya tidak hanya menangkap maling atau penjahat saja tetapi juga berbagi memberikan sedikit santunan dan memberikan layanan kesehatan.

"Intinya kegiatan ini adalah bagaimana bekerja sama dengan masyarakat bahu membahu, anggota polisi pekerjaannya bukan hanya menangkapi maling, menilang sepeda motor di jalan dan lain-lain. Hal khusus seperti ini, mereka memberikan bantuan kesehatan, dan lain-lain,"ucapnya

Salah seorang anggota polisi yang menginisiasi kegiatan, Brigadir Nur Ali Suwandi mengatakan, selain Jumat, hari akhir pekan juga digunakan untuk mendatangi lokasi.

"Sabtu menyambangi warga, Jumat tausiyah untuk menenangkan warga, kedua baksos, dan terakhir bakti kesehatan. Kami minta bantuan dokter Polda DIY,"ucapnya

Dia mengaku sudah melakukan kegiatan 2 tahun terakhir, mendatangi warga yang sulit diakses. Ali yang bertugas di kesatuan Provost Polda DIY ini juga merawat ratusan anak-anak yatim piatu di Kotagede, Yogyakarta.

"Alhamdulillah kegiatan ini didukung oleh Kapolda,"ucapnya. 


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com