"Betul Mas. (Pendakian) lancar dan landai - landai saja mas," katanya melalui pesan tertulis kepada Kompas.com, Selasa (11/12/2018).
John mengatakan, adanya fenomena Puncak Semeru 'bertopi' itu tidak berpengaruh terhadap aktivitas pendakian di gunung dengan ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut itu.
John mengatakan, rencana penutupan jalur pendakian akan dilakukan pada Januari 2019 untuk pemulihan ekosistem seperti yang dilakukan sebelum - sebelumnya.
"Kemungkinan Januari rencana ditutupnya," katanya.
Baca Juga: Puncak Gunung Semeru "Bertopi", Ini Penjelasannya
Sutopo menyampaikan telah menjelaskan, fenomena di Puncak Semeru adalah fenomena biasa dan pernah dialami oleh puncak gunung lainnya.
"Ini fenomena alam biasa saja. Beberapa gunung pernah mengalami hal yang sama. Tergantung dinamika atmosfer lokal," katanya.
Sementara itu, dalam kondisi tertentu, fenomena pergerakan angin akan sangat berbahaya bagi pendakian.
Para pendaki rentan terkena hyphotermia karena sangat dimungkinkan cuaca sangat dingin.
Baca Juga: Libur Lebaran, Kuota Pendakian Gunung Semeru 17-28 Juni Penuh
Sumber: KOMPAS.com (Andi Hartik)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.