Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati TTU Jemput Jenazah Emanuel, Korban Penembakan KKB di Nduga

Kompas.com - 07/12/2018, 22:58 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Khairina

Tim Redaksi

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT) Raymundus Sau Fernandes, menjemput jenazah Emanuel Beli Bano Naikteas, korban pembunuhan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua.

Bupati TTU dua periode itu berangkat dari Kefamenanu menuju Kupang bersama beberapa orang keluarga Emanuel.

Mereka ke Kupang melalui jalur darat. Jarak antara Kefamenanu ke Kota Kupang sejauh 196 kilometer.

"Sekarang bersama keluarganya menuju Kupang untuk jemput jenazah Emanuel,"ucap Raymundus kepada Kompas.com, Jumat (7/12/2018) malam.

Menurut Raymundus, ibu kandung Emanuel dan beberapa orang adiknya sudah berada di Kupang sejak tadi siang dan berencana tidur di mes TNI AU.

"Saya bersama dua orang keluarga menuju Kupang untuk besok pagi kami jemput jenazah di Bandara El Tari Kupang," kata Raymundus.

Baca juga: Kerjakan Jembatan di Nduga Papua, PT Istaka Karya Tak Dikawal Pihak Keamanan

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan, berdasarkan informasi sementara, terdapat 20 yang tewas, yaitu 19 pekerja dan satu anggota TNI yang gugur, di Kabupaten Nduga, Papua.

Mereka dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) saat membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak di jalur Trans Papua, Kabupaten Nduga.

Akibat kejadian tersebut, proyek Trans Papua yang dikerjakan sejak akhir 2016 dan ditargetkan selesai 2019 itu dihentikan untuk sementara waktu.

Kompas TV 16 jenazah korban penembakan kelompok kriminal bersenjatatelah tiba diPangkalan TNI Angkatan Udara Maros, Sulawesi Selatan. 16 jenazah yang telah teridentifikasi sebelumnya diberangkatkan melalui Bandara Mozes Kilangin Timika Papua menggunakan pesawat Hercules TNI Angkatan Udara. Sebagian besar korban akan dibawa ke Makassar dan akan dilanjutkan dengan perjalanan menuju rumah duka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com