Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Basuki: Proyek Tol Cileunyi-Tasik Ditenderkan Tahun 2019

Kompas.com - 03/12/2018, 13:27 WIB
Dendi Ramdhani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, proyek tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya (Cigatas) akan mulai ditenderkan pada tahun 2019. Saat ini, kata Basuki, proyek tersebut baru tahap penyusunan penentapan lokasi (penlok)

Hal itu dikatakan Basuki saat hadir dalam upacara Hari Bakti PU ke-73 di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Senin (3/12/2018).

"Cileunyi-Garut-Tasikmalaya itu kelihatannya sedang dipenlok dan akan ditenderkan 2019 ini. Penloknya nanti kami ajukan ke Pak Gubernur," ujar Basuki.

Basuki menuturkan, lantaran Jawa Barat dikategorikan sebagai daerah berkembang, maka proyek tersebut akan dikerjakan dengan skema lelang investasi.

"Kalau tol di Jawa ini kebanyakan investasi karena Jabar ini sudah berkembang," kata Basuki.

Baca juga: Wagub Jabar Minta Pemerintah Pusat Percepat Proyek Tol Cileunyi-Tasik

Pada prinsipnya, sambung Basuki, seluruh proyek jalan yang masuk ke program Kementerian PUPR tak boleh ditinggalkan.

"2019 kami harus memastikan bahwa semua proyek jalan, tidak boleh ada yg ditinggalkan tanpa diselesaikan," ungkapnya.

Sementara itu, Dirjen Bina Marga Kementrian PUPR Sugiartanto menjelaskan, proyek tol Cigatas baru memasuki tahap lelang untuk pemilihan trase.

"Nanti kita usulkan lokasi, baru lelang investasi. Kira-kira kita berharap bulan-bulan depan sudah bisa lah (lelang)," kata Sugiartanto.

Baca juga: Pemkot Tasik Dorong Realisasi Pembangunan Tol Cileunyi-Tasikmalaya

Ia pun akan berkonsolidasi dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk membantu pemerintah pusat dalam percepatan pengadaan lahan, khususnya izin penetapan lokasi.

"Cigatas itu kan kantong ekonomi, potensi pariwisata tinggi kan dari Ciamis, Garut, Tasik ini. Jadi itu bisa menambah target jalan tol untuk yang investasi dari BPJT kebetulan di lintas selatan Jawa yang potensi wilayah pariwisata ekonominya cukup tinggi," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com