Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Rhesus Negatif Indonesia, Menyatukan untuk Menyelamatkan

Kompas.com - 02/12/2018, 15:17 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Khairina

Tim Redaksi

Cerita lain diungkapkan Agnes Wulandari, pemilik darah rhesus negatif dari Surabaya. Saat menjalani persalinan di rumah sakit, dirinya sempat tidak sadarkan diri akibat pendarahan.

Kepanikan sempat melanda keluarganya. Apalagi, saat pihak rumah sakit menyatakan jika Agnes memiliki golongan darah dengan rhesus negatif.

Baca juga: Mengenal Rhesus Negatif, Bukan Kelainan Darah dan Tidak Berbahaya

Dengan rhesus negatif, tranfusi darah hanya diberikan dari golongan dan rhesus darah yang sama. Kepanikan kian dirasakan keluarga karena terbatasnya info terkait pemilik darah dengan rhesus negatif.

"Keluarga panik. Yang namanya broadcast (butuh bantuan darah), itu kemana-mana," tutur Agnes dalam Gathering Rhesus Negatif Indonesia di Trawas, Kabupaten Mojokerto.

Bukan Kelainan

Di Indonesia, pemilik darah dengan rhesus negatif terbilang langka. Disebut langka, sebab populasinya diperkirakan kurang dari 1 persen dari jumlah penduduk Indonesia.

"Untuk pemilik darah rhesus negatif ada sekitar 3.000 member, saat ini," ungkap Lici Murniati, Ketua Komunitas Rhesus Negatif Indonesia (RNI), Sabtu (1/12/2018).

Dikatakan Lici Murniati, manusia yang memiliki rhesus negatif memang jarang ditemukan. Di seluruh dunia, jumlahnya diperkirakan hanya 15 persen dari populasi manusia di dunia.

Baca juga: Sulitnya Cari Darah dengan Rhesus Negatif

Dijelaskan, dalam sistem ABO, golongan darah manusia dikelompokkan menjadi golongan darah A, B, AB, dan O. Lalu, ada sistem penggolongan darah berdasarkan rhesus, yakni rhesus positif rh (+) dan rhesus negatif rh (-).

Dengan demikian, beber Lici, ragam golongan darah saat ini menjadi A(+), A(-), B(+), B(-), AB(+), AB(-), dan O(+), dan O(-).

"Kalau golongan darah saya O dengan rhesus negatif," ungkapnya.

Pemilik darah dengan rhesus negatif memiliki keunikan dibanding manusia dengan rhesus positif. Dalam hal transfusi darah, rhesus positif dan rhesus negatif tidak bisa asal dilakukan.

Lici menjelaskan, pemilik darah dengan rhesus negatif (A-, B-, AB- dan O-), hanya bisa menerima transfusi darah dari orang yang memiliki golongan dan rhesus darah yang sama.

Pemilik darah dengan rhesus negatif tidak bisa menerima donor dari orang dengan rhesus positif. Sebaliknya, pemilik darah dengan rhesus positif, bisa menerima dari rhesus negatif.

"Rhesus negatif tidak bisa menerima dari rhesus positif. Kalau itu dipaksanakan berbahaya dan bisa berakibat fatal," kata Lici.

Yang penting diketahui, tandas Lici, rhesus negatif bukan merupakan kelainan atau sesuatu membahayakan tubuh. Rhesus negatif bukan penyakit dan tidak membahayakan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com