Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Warga Tertimpa Tebing Batu Setinggi 50 Meter, 1 Tewas dan 1 Lagi Masih Dicari

Kompas.com - 29/11/2018, 10:09 WIB
Junaedi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Sebuah tebing batu setinggi 50 meter lebih longsor dan menimpa 8 warga Kecamatan Tutar, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Selasa Sore (27/1/2018) lalu.

Enam warga berhasil lolos dari reruntuhan batu, sedangkan satu lainnya tewas dan satu lagi masih dicari.

Akses jalan desa yang belum dilalui transportasi umum dan alat berat membuat upaya pencarian hanya dilakukan secara manual menggunakan tangan, linggis dan peralatan seadanya.

Satu tewas adalah Ida (27), sedangkan korban yang masih dicari bernama Darmi (40). Keduanya adalah anak dan ibu.

Kedua korban diketahui sedang dalam perjalanan menuju pulang ke rumah usai mengumpulkan kemiri di kebunnya.

Mahyuddin, salah satu korban yang selamat menceritakan, mulanya ia berjalan di jalan setapak persis di samping tebing. Jalan ini merupakan jalur terdekat dari kebun warga ke perkampungan.

Baca juga: Nama-nama Korban Tewas akibat Longsor di Purwakarta

Saat kedelapan warga, termasuk Mahyuddin, melintas persis di samping tebing, tiba-tiba terdengar suara retakan batu. Para korban berusaha berlarian menyelamatkan diri. Sayang dua warga tak bisa menyelamatkan diri karena tertimpa bongkahan batu besar, sedangkan enam lainnya behasil lolos.

“Kami pulang dari kebun lewat jalan pintas. Saat melintas tiba-tiba tebing bergerak dan longsor, semua berlarian, tapi dua tertimpa batu,” jelas Mahyuddin, korban selamat.

Belum diketahui secara pasti pemicu runtuhnya tebing batu setinggi 50 meter lebih ini. Namun warga menduga retakan tebing batu ini akibat pengaruh rentetan gempa beruntun di Mamasa yang getarannya terasa hingga ke daerah sekitarnya, termasuk ke Polewali Mandar.

Tim gabungan dari TNI, Polri, BPBD, dibantu oleh relawan dan warga sekitar, terus melakukan upaya pencarian korban. Namun beratnya medan menuju lokasi kejadian dan terbatasnya alat yang digunakan membuat proses evakuasi korban berjalan lambat.

Kepala Desa Taramanu Tua, Ahmad menyebutkan, aparat desa setempat bersama relawan dan TNI/Polri telah mencari korban dengan cara manual. Minimnya peralatan membuat upaya pecarian korban tak mudah lantaran batuan besar menimpa korban tidak mudah dipindahkan atau digeser

“Warga bersama relawan termasuk TNI/Polri bahu membahu melakukan pencarian korban secara manual,” jelas Ahmad, kepala Desa Taramanu Tua.

Baca juga: 2 Korban Hilang Longsor di Purwakarta Ditemukan, Korban Tewas Jadi 4 Orang

Hingga kini, petugas telah menemukan satu korban bernama Ida. Korban ditemukan dengan kondisi tubuh yang sudah tidak utuh lagi. Petugas masih terus mencari korban lainnya yang bernama Darmi yang hingga kini belum ditemukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com