PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi ( KNKT ), akan menyewa kapal untuk pencarian Cockpit Voice Recorder ( CVR ).
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT, Kapten Nur Cahyo Utomo, di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, Selasa ( 27/11 ) siang.
KNKT berharap, agar pencarian bisa dilakukan dalam waktu dekat ini.
"Kami berharap akan segera mendapatkan kapal, sehingga bisa melakukan pencarian CVR tersebut dalam minggu ini. Kami ( KNKT ) akan berusaha maksimal, sehingga bisa mendapatkan hal – hal atau informasi yang kita butuhkan untuk investigasi sebanyak banyaknya," ujar Nur Cahyo.
Baca juga: Penjelasan KNKT soal Pertemuan Tertutup dengan Keluarga Korban Lion Air JT 610
Ada beberapa klasifikasi kapal yang dibutuhkan KNKT dalam pencarian CVR ini. Diantaranya adalah memiliki crane dengan daya yang cukup kuat, sehingga bisa mengangkat apabila menemukan bagian pesawat yang cukup besar.
"Selain crane, kami juga membutuhkan kapal yang bisa berhenti di satu titik tanpa menggunakan jangkar. Karena lokasi jatuhnya pesawat berdekatan dengan pipa bahan bakar milik Pertamina. Sehingga kalau kita menurunkan jangkar, dikhawatirkan bisa mengganggu atau merusak pipa tersebut," tegas Nur Cahyo.
Selain itu, KNKT juga membutuhkan alat selam, yang penyelamnya bisa bertahan di dalam air lebih lama. Sehingga, penyelam bisa bekerja lebih maksimal.
"Kami juga membutuhkan alat sedot lumpur. Karena kami akan menyedot dan membuang lumpur tersebut sekitar 100 hingga 150 meter dari lokasi. Sehingga, lokasi ini akan lebih terbuka, jadi kami bisa menemukan bagian - bagian ( pesawat ) yang selama ini meungkin tertutup oleh lumpur. Dan kami berharap juga menemukan CVR di lokasi tersebut," kata Nur Cahyo.