Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi Ojek Online: Jangan Jadikan Kami Sebagai Komoditas Politik

Kompas.com - 24/11/2018, 16:23 WIB
Achmad Faizal,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Ratusan pengemudi ojek online (ojol) Surabaya menggelar aksi protes atas pernyataan calon Presiden Prabowo Subianto, Sabtu (24/11/2018).

Selain meminta Prabowo mencabut pernyataannya dan meminta maaf kepada seluruh pengemudi ojol, massa juga meminta elite politik tidak memanfaatkan tema ojol sebagai komoditas politik.

"Berkampanyelah dengan bijak dan baik. Jangan eksploitasi kami untuk dijadikan komoditas politik. Biar pun kami tukang ojek, kami selalu tertib, kami jujur menghidupi keluarga kami," kata Wahono, ketua Komunitas Peduli Ojek Online Jawa Timur.

Dia menyebut, aksi para ojol Surabaya itu sebagai bentuk keprihatinan atas pernyataan calon presiden Prabowo Subianto.

"Pekerjaan kami ini terhormat dan sangat bermanfaat bagi masyarakat, kami minta Pak Prabowo minta maaf," katanya.

Baca juga: Sandiaga: Ada Lulusan S2 Kehilangan Pekerjaan dan Jadi Ojek Online

Dengan atribut khusus jaket ojol, massa aksi melakukan long march dari Kebun Binatang Surabaya di Jalan Darmo, menuju jalan Gubernur Suryo dan berhenti tepat di depan Gedung Negara Grahadi.

Selain berorasi, mereka juga membentangkan poster bertuliskan protes seperti "Pak Prabowo Jangan Remehkan Profesi Kami", "Pak Prabowo Stop Remehkan Ojek" dan "Lebih Baik Ngojek Daripada Ngehoax".

Pernyataan Prabowo Subianto sebelumnya disebut menyinggung pekerja ojol saat saat menjadi pembicara dalam acara Indonesia Economic Forum 2018, di Hotel Shangrila, Jakarta Pusat, Rabu (21/11/2018).

Calon presiden nomor urut 02 mengaku prihatin dan sedih dengan jalan karir anak muda di Indonesia.

Baca juga: Kisah Zainal Abidin, Guru Honorer Menyambi Pengemudi Ojek Online

Prabowo kemudian menjelaskan soal anak muda yang lulus SMA dan tak melanjutkan kuliah namun menjadi sopir ojek online. Kondisi ini, kata dia, menyedihkan dan perlu diperbaiki.

"Setelah anak muda Indonesia lulus SD, ia masuk ke jenjang SMP. Setelah ia lulus, anak itu akan bersekolah di jenjang SMA. Setelah ia lulus SMA, anak tersebut menjadi pengemudi ojek online," kata Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com