Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harimau Sumatera "Atan Bintang" Doyan Minum Air Gambut

Kompas.com - 19/11/2018, 23:10 WIB
Citra Indriani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Suharyono mengatakan, harimau sumatera yang dievakuasi dari kolong ruko pasar Desa Pulau Burung, Kecamatan Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, merupakan harimau yang hidup di kawasan hutan rawa.

Oleh karena itu, harimau sumatera yang diberi nama Atan Bintang ini sudah terbiasa meminum air rawa dan gambut.

Sementara di tempat dia menjalani observasi di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD), Sumatera Barat (Sumbar), hanya ada air pegunungan. Hal ini menjadi perhatian bagi BBKSDA Riau.

"Persoalan minum harimau yang juga saat menjadi pemikiran bagi tim medis. Karena harimau yang kita evakuasi ini hidupnya di rawa-rawa. Sementara air yang ada di kawasan pusat rehabilitasi Dharmasraya cenderung di pegunungan dan airnya jernih," akui Suharyono saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (19/11/2018).

Baca juga: Atan Bintang, Harimau Sumatera yang Terjebak di Kolong Ruko Dibius untuk Jalani Observasi

Oleh sebab itu, pihaknya mengaku akan berusaha mengantarkan air gambut dan juga air rawa-rawa dari Pekanbaru, Riau, ke Dharmasraya, Sumbar, dengan jarak tempuh sekitar delapan jam jalur darat.

"Kita akan upayakan untuk membawakan air yang seperti teh (gambut) tadi untuk Atan Bintang ke pusat rehabilitasi," kata Suharyono.

Untuk saat ini, Atan Bintang memang mau meminum air pegunungan. Hanya saja, tidak menjadi kebiasaan harimau yang biasa tinggal di kawasan gambut dan rawa.

"Sebenarnya bukan dia tidak suka air pegunungan. Kemarin saja pas sampai di sana dia langsung minum. Cuma bukan kebiasaan dia, sehingga kita bawakan air gambut sebagai pembanding," ujar Suharyono.

Sementara untuk jenis makanannya, karnivora, masih sama, disiapkan daging anak babi untuk mengecek keliarannya.

"Kalau jenis makanan sama. Cuma air minumnya saja, air gambut yang kita bawakan dari kawasan gambut," ungkapnya.

Atan Bintang akan menjalani observasi selama 14 hari di PRHSD Sumbar. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi fisik dan individunya.

"Observasi kesehatan dilakukan secara keseluruhan. Baik itu untuk pengukuran badan, ambil sampel darah dan sebagainya," kata Suharyono.

Baca juga: 3 Fakta Unik Harimau Sumatera Atan Bintang, Disebut Pintar hingga Sulit Dievakuasi

Harimau sumatera sebelumnya dievakuasi dari kolong ruko pasar Desa Pulau Burung, Kecamatan Pulau Burung, Inhil, Riau, Jumat (16/11/2018) lalu.

Hewan yang dijuluki "Datuk" oleh masyarakat Riau ini, terjebak di kolong diduga setelah memangsa beberapa ternak warga.

Sebelumnya, Atan Bintang terjebak di kolong ruko pasar Desa Pulau Burung pada Rabu (14/11/2018). Kedatangan dia ke pasar menjadi tontonan warga, karena hal ini sangat langka ditemukan seperti populasi harimau sumatera yang juga termasuk hewan langka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com