Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atap Ruang Kelas Runtuh Dimakan Rayap, Proses KBM Siswa Terganggu

Kompas.com - 19/11/2018, 13:09 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Atap ruangan kelas 9B MTs Muhammadiyah 06 Sambi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah runtuh. Runtuhnya atap ruangan kelas terjadi pada Jumat (16/11/2018) siang.

Guru kelas MTs Muhammadiyah 06 Muhklis (39) menduga, runtuhnya atap ruangan kelas karena kayu kerangka atap lapuk dimakan rayap. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

"Runtuhnya atap ruangan kelas terjadi kemarin (Jumat) sekitar jam 2 siang. Alhamdulillah pas runtuh itu enggak ada kegiatan belajar mengajar," kata Muhklis ditemui di MTs Muhammadiyah 06 Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (19/11/2018).

Runtuhnya atap tersebut otomatis menganggu proses belajar mengajar.

Siswa terpaksa dipindahkan ke pendopo Pondok Pesantren Muhammadiyah Nurul Huda yang letaknya tak jauh dari sekolah. Setiap hari, mereka mengikuti KBM di ruangan tersebut dengan peralatan seadanya.

"Sejak Sabtu, proses belajar pindah ke pendopo pondok. Di sana cuma ada meja sama papan tulis," katanya.

Baca juga: Ketika Djarot Kunjungi Sekolah dengan Atap Runtuh

Runtuhnya atap ruangan kelas 9B tersebut juga membuat atap ruangan kelas 9A sekolah tersebut nyaris runtuh.

Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, proses belajar mengajar siswa kelas 9A dipindah ke bangunan bekas TK yang berada di sisi barat sekolah.

"Saat ini masih proses perbaikan. Harapannya sebelum tanggal 3 Desember 2018 ruangan kelas itu sudah selesai untuk semesteran," ungkapnya.

Waka Kesiswaan MTs Muhammadiyah 06 Suprapto (54) menambahkan, atap ruangan kelas tersebut baru satu bulan diperbaiki untuk akreditasi.

"Besok Jumat proses akreditasi. Karena atapnya runtuh proses akreditasi kami persiapkan seadanya," jelas Suprapto.

Seorang siswa kelas 9A, Febrian Dwi Saputro (14) mengatakan, sejak pindah ke pendopo, dirinya tidak bisa mengikuti proses pembelajaran dengan baik.

Pasalnya, banyak kendaraan melintas di sekitar pendopo sehingga mengganggu konsentrasi belajar.

"Iya, enggak bisa konsentrasi. Soalnya banyak kendaraan melintas jadi enggak bisa konsentrasi," jelas Febrian.

Oleh karena itu, Febrian berharap, perbaikan atap ruangan kelas tersebut segera selesai. Sehingga proses kegiatan belajar mengajar kembali normal.

Kompas TV Warga ini menyelamatkan diri dengan cara naik ke atap rumah. Namun, tanpa disangka rumahnya juga ikut bergeser.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com