Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikuti Amanat Sunan Gunung Jati, Dedi Mulyadi Renovasi Tajug di Jawa Barat

Kompas.com - 08/11/2018, 18:49 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi telah memantapkan diri untuk memegang teguh amanat Sunan Gunung Jati. Amanat tersebut berisi permintaan untuk memelihara "tajug" (mushala kecil) dan fakir miskin.

Sebagai langkah awal, Dedi memulai renovasi sebuah tajug pada Bulan Juli 2018 lalu. Kini, tajug yang berlokasi di Kampung Pungangan, Desa Rancabango, Kecamatan Patok Beusi, Kabupaten Subang, itu sudah selesai direnovasi.

“Ini amanat Kanjeng Sunan Gunung Jati. Saya sebagai warga NU harus patuh terhadap amanat itu. Tajug Al Jabbar ini beberapa bulan kemarin berada dalam kondisi rusak. Alhamdulillah, sekarang sudah bisa digunakan untuk aktivitas keagamaan dan sosial,” kata Dedi, Kamis (8/11/2018) sore.

Dalam proses pembangunannya, Dedi mengatakan tajug tersebut tidak meninggalkan aspek kultur khas Sunda. Menurut dia, hal ini juga termasuk pengamalan amanat para wali. Saat mendakwahkan Agama Islam, wali songo tetap mengamalkan perilaku kultural dalam keseharian.

“Harus ada cita rasa kultur. Para wali juga begitu. Fungsinya kita kuatkan. Selain untuk mengaji anak-anak, bisa juga untuk berbagai kegiatan. Saya kira enggak masalah selama tata krama saat berada di tajug dipatuhi,” katanya.

Baca juga: Dedi Mulyadi Usul Inovasi Pelayanan Kesehatan di Daerah Diaktifkan Kembali

Selain bangunan tajug, Dedi mengaku juga membangun tempat wudhu berunsur etnik di sekitar tajug tersebut. Tempat wudhu itu berada tepat di pinggir sumur timba yang secara khusus digali oleh warga.

Menurut Dedi, ia sengaja tidak membelikan pompa dan instalasi air di sumur tersebut agar anak-anak di desa itu terlatih secara mental dengan cara menimba air.

“Pakai sumur timba saja. Kita di rumah sudah serba instan, mau wudhu di rumah tinggal puter keran. Anak-anak harus dibiasakan dengan kebiasaan berbeda. Mereka harus terlatih berusaha dulu sebelum mendapatkan air, harus mau menimba air. Nanti ke depan, mereka tumbuh menjadi generasi tangguh,” ucapnya.

Baca juga: Dedi Mulyadi Gelar Lomba Stand Up Comedy Memarahi Golkar

Muhidin (63), seorang guru ngaji di desa tersebut, mengucapkan terima kasih atas bantuan renovasi Tajug Al Jabbar. Menurutnya, mushala ini tidak pernah direnovasi sejak pertama kali berdiri pada tahun 1970. Padahal, permohonan bantuan sudah dia layangkan ke berbagai instansi dan organisasi.

“Alhamdulillah, saya terima kasih sekali ke Kang Dedi. Ini sudah ke mana-mana cari dana tapi baru dapat dari Kang Dedi. Semoga berkah untuk dunia akhirat, Kang,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com