BANDUNG, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat menggelar lomba stand up comedy bertajuk "Nyarekan" (memarahi) Golkar di kantor DPD Partai Golkar Jawa Barat, Jalan Maskumambang, Kota Bandung, Kamis (18/10/2018).
Lomba tersebut diikuti oleh sekitar 40 orang komika. Kritik demi kritik pun mengalir dari mulut para komika yang membuat beberapa petingggi Partai Golkar yang hadir dalam kegiatan tersebut tertawa.
Tidak tanggung-tanggung, hadiah yang diberikan untuk juara pertama sebesar Rp 10 juta, juara kedua Rp 7 juta dan juara ketiga Rp 5 juta.
“Ini sebuah bentuk kritik yang memiliki nilai estetika. Stand up comedy ini membuka ruang berstetika, bersastra dan bersuka ria di mana di dalamnya ada kritik sosial. Dan, ternyata banyak yang lucu saya dengar,” kata Dedi Mulyadi saat ditemui di sela-sela kegiatan, Kamis siang.
Lebih lanjut Dedi mengakui bahwa lomba stand up comedy yang digelarnya merupakan salah satu strategi untuk menggaet perhatian kaum milenial yang gemar menyindir dengan lawakan.
“Ini adalah cara Golkar mengakrabkan diri dengan milenial. Kritik milenial sekarang beda dengan anak muda dulu. Kalau orang dulu pakai demo, dengan kata-kata pedas, kalau sekarang milenial mengritik dengan kata-kata bersayap,” ucapnya.
Baca juga: Dedi Mulyadi Imbau Simpatisan Jokowi-Ma’ruf di Jabar Hindari Euforia
Dedi mengatakan, pihaknya tidak akan sakit hati dengan materi-materi stand up comedy yang disampaikan para komika.
“Ini bentuk evaluasi bagi Golkar. Kita tidak tersinggung karena sudah biasa disinggung. Golkar bukan partai para menak yang memposisikan diri sebagai tokoh besar. Golkar adalah partai yang terbuka dan siap dievaluasi,” katanya.
Lebih lanjut Dedi menambahkan, salah satu lawakan yang cukup membuatnya tertawa adalah tentang beberapa tokoh besar Partai Golkar yang keluar dari anggota dan membentuk parpol baru seperti Surya Paloh dengan Partai Nasdem dan Wiranto dengan Partai Hanura, namun justru masuk ke koalisi yang sama sebagai pendukung Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
“Cerita koalisi paling lucu tadi. Dari Golkar bikin Nasdem, bikin Hanura, Gerindra dan Demokrat bareng-bareng berkoalisi. Kan jadi lucu kalau masih bersatu lagi ngapain berpisah,” ucap Dedi sambil tertawa.
Baca juga: Dedi Mulyadi Bernazar Bangun 1.000 Rumah untuk Janda Tua jika Jokowi-Ma’ruf Menang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.