Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 BERITA POPULER NUSANTARA: Erick Mundur dari Inter Milan hingga Perusakan Kantor NU

Kompas.com - 29/10/2018, 05:23 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keputusan Erick Thohir untuk mundur dari kursi Presiden klub Internazionale Milano menjadi berita trending akhir pekan lalu di Kompas.com. Alasan kemunduran Erick adalah agar ia fokus menjadi ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf. 

Selain itu, kisah seorang pemuda yang begitu terenyuh melihat banyak anak putus sekolah di desanya dan rela melepaskan profesinya sebagai pegawai Bappenas di Jakarta juga menyedot perhatian banyak pembaca Kompas.com. Hasan mendirikan Kampung Pendidikan bagi para anak putus sekolah tersebut. 

Kemudian banyak pembaca juga mengikuti fakta di balik protes kelompok Fans Gombloh terhadap Sandiaga Uno ketika berziarah di makam "sang legenda" Gombloh di Surabaya. 

Berikut ini secara lengkap 5 berita populer Nusantara.

1. Erick Mundur dari Presiden Inter Milan

Erick Thohir Erick Thohir

Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pemilihan Presiden 2019, Erick Thohir, resmi mundur sebagai Presiden klub elit di Italia, Inter Milan.

Erick Thohir ingin fokus menjalankan tugas sebagai Ketua TKN pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

"Saya mengundurkan diri sebagai presiden sepak bola Inter Milan. Karena (jabatan ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Amin) ini amanah yang diserahkan partai koalisi, oleh Presiden Jokowi dan KH Ma'ruf Amin kepada saya," ucap Erick Tohir, di Surabaya, Sabtu (27/10/2018).

Taktik dunia sepak bola tak beda jauh dengan dunia politik.

Baca berita selengkapnya: Ingin Fokus Menangkan Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Thohir Mundur sebagai Presiden Inter Milan

2. Pelempar gereja dan kantor NU di Magelang ditangkap polisi

NA (44) pelaku perusakan Kantor Nahdliyin Center, Gereja, SMK Kristen dan Kantor DPC PDIP di Kabupaten Magelang, ditangkap aparat Polres Magelang, Minggu (28/10/2018).KOMPAS.com/IKA FITRIANA NA (44) pelaku perusakan Kantor Nahdliyin Center, Gereja, SMK Kristen dan Kantor DPC PDIP di Kabupaten Magelang, ditangkap aparat Polres Magelang, Minggu (28/10/2018).

Pelaku perusakan kantor Nahdliyin Center di Kecamatan Salam dan sejumlah gereja serta sekolah di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, akhirnya diringkus petugas Kepolisian Resor (Polres) Magelang.

Pelakunya adalah NA (44), warga Desa Gulon, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang.

Kepala Polres Magelang AKBP Hari Purnomo menuturkan, NA telah ditetapkan sebagai tersangka sejak diringkus, Sabtu (27/10/2018) petang.

"Tersangka kami tangkap saat dia dalam perjalanan pulang ke rumahnya di kawasan Salam, Sabtu petang," kata Hari, dalam keterangan pers di Mapolres Magelang, Minggu (28/10/2018).

Baca berita selengkapnya: Pria Ini Ditangkap Polisi karena Rusak Kantor NU dan Gereja

3. Di balik protes Fans Gombloh ke Sandiaga Uno

Calon Wakil Presiden nomor urut 02 saat ditemui di kediamannya di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (27/10/2018).Kompas.com/Sherly Puspita Calon Wakil Presiden nomor urut 02 saat ditemui di kediamannya di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (27/10/2018).

Sandiaga Uno saat berziarah di makam Gombloh di menjadi trending. Saat itu, Sandiaga menjelaskan beberapa, salah satunya tentang peranan pejuang ekonomi kreatif bagi masyarakat Indonesia.

Entah bagaiamana, Sandiaga pun memberikan contoh salah satu pejuang ekonomi kreatif adalah "sang legenda" Soedjarwanto Soemarsono alias Gombloh.

Fans akhirnya menyataan protes terkait pernyataan Sandiaga tersebut. Menurut Fans Gombloh, Gombloh adalah seorang penyanyi yang humanis.

Sebelumnya, Sandiaga mengaku sebagai fans Gombloh.

Baca berita selengkapnya: 3 Fakta Protes Fans Gombloh ke Sandiaga Uno, Belokkan Fakta hingga Angka 2 di Topi Gombloh

4. Kisah Hasan dirikan Kampung Pendidikan di Polewali Mandar

Hasan Tinggalkan Bappenas demi Mendirikan ?Kampung Pendidikan? untuk anak-anak di DesanyaKOMPAS.Com Hasan Tinggalkan Bappenas demi Mendirikan ?Kampung Pendidikan? untuk anak-anak di Desanya

Hasan sebelumnya berprofesi sebagai pegawai di Bappenas Jakarta dengan gaji lumayan.

Namun, keputusannya untuk meninggalkan pekerjaan untuk membangun Kampung Pendidikan bagi warga desa di kampung halamannya, menjadi kisah menarik.

Perjuangan Hasan berawal dari keresahan dirinya melihat anak-anak di desanya yang putus sekolah.

Hasan membuat rumah dan lahan di pinggir di jalan kampungnya menjadi tempat belajar. Hal yang diajarkan pun bervariasi, dari Bahasa Inggris, Komputer, menari, agama hingga ceramah.

Buah dari pengorbanan dan kepeduliannya itu, Hasan dinobatkan menjadi tokoh pemuda pelopor berprestasi di bidang pendidikan tingkat nasional dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pada tanggal 18 Oktober 2018 di Jakarta.

Baca berita selengkapnya: Kisah Pemuda Hasan, Tinggalkan Pekerjaan Bergaji Besar demi Dirikan Kampung Pendidikan

5. Ahmad Dhani laporkan Edi terkait persekusi

EF, koordinator elemen Bela NKRI yang dilaporkan Ahmad Dhani ke Bareskrim Mabes PolriKOMPAS.com/ACHMAD FAIZAL EF, koordinator elemen Bela NKRI yang dilaporkan Ahmad Dhani ke Bareskrim Mabes Polri

"Saya merasa tidak pernah melakukan persekusi kepada Ahmad Dhani, kami hanya meminta dia meminta maaf kepada kami atas vlog yang dibuatnya," katanya ditemui Minggu (28/10/2018).

Seperti diketahui, Ahmad Dhani melaporkan Edi Firmanto (EF) ke Bareskrim Mabes Polri atas dugaan kasus persekusi, pekan lalu.

"Kami memang meminta Ahmad Dhani segera keluar dari Surabaya saat itu, karena mengganggu stabilitas di Surabaya," kata Edi.

Baca berita selengkapnya: Saya Merasa Tidak Pernah Persekusi Ahmad Dhani...

Sumber: KOMPAS.com (Achmad Faizal, Ika Fitriana, Michael Hangga Wismabrata, Junaedi, Ghinan Salman)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com