Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita KM Sanus 39 yang Terseret Tsunami, Hancurkan Pelabuhan dan Satu Kampung

Kompas.com - 03/10/2018, 07:16 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tsunami akibat gempa magnitudo 7,4 di Donggala pada hari Jumat (28/9/2018) telah menyeret kapal KM Sabuk Nusantara 39 hingga ke daratan.

Saat itu, kapal sedang bersandar di Pelabuhan Wani dan tidak mengangkut penumpang. Sebanyak 17 ABK di atas kapal tersebut semuanya selamat.

Hingga saat ini KM Sabun Nusantara (Sanus) masih terdampar 70 meter dari pelabuhan, tepatnya di Kampung Wani 2.

Berikut ini fakta tentang KM Sabuk Nusantara yang berkapasitas 400 penumpang dengan panjang 62 meter, ukuran GT 1200 dan lebar 12 meter.

1. KM Sanus 39 terseret tsunami hingga 70 meter

Dampak kerusakan akibat gempa Donggala dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9/2018), di Pelabuhan Wani 2, Kecamatan Tanatopea, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Selasa (2/10/2018). Kapal Sabuk Nusantara 39 sampai terdampar ke daratan.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Dampak kerusakan akibat gempa Donggala dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9/2018), di Pelabuhan Wani 2, Kecamatan Tanatopea, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Selasa (2/10/2018). Kapal Sabuk Nusantara 39 sampai terdampar ke daratan.

Terjangan tsunami membuat pelabuhan Pantoloan dan Pelabuhan Wani rusak parah. Di Pelabuhan Wani, KM Sabuk Nusantara (Sanus) terseret ke daratan hingga 70 meter.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Agus Purnomo, menjelaskan kondisi KM Sanus.

"Posisi kapal sendiri saat ini berada di sekitar 70 meter dari laut tepatnya di jalan menuju pelabuhan dan saat ini kapal menggunakan generator darurat untuk kelistrikannya," katanya.

Baca Juga: Basarnas Kendari Bantu Evakuasi Korban Gempa di Hotel Roa Roa hingga Ramayana

2. Dampak tsunami di sejumlah pelabuhan

Dampak kerusakan akibat gempa Donggala dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9/2018), di Pelabuhan Wani 2, Kecamatan Tanatopea, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Selasa (2/10/2018). Kapal Sabuk Nusantara 39 sampai terdampar ke daratan.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Dampak kerusakan akibat gempa Donggala dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9/2018), di Pelabuhan Wani 2, Kecamatan Tanatopea, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Selasa (2/10/2018). Kapal Sabuk Nusantara 39 sampai terdampar ke daratan.

Seberapa fasilitas pelabuhan di wilayah Sulawesi Tengah mengalami kerusakan pasca gempa bumi yang bermagnitudo 7,4 di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018) petang.

Agus mengatakan, pelabuhan yang mengalami kerusakan paling parah di Kota Palu yakni Pelabuhan Pantoloan.

Kerusakan tersebut mengakibatkan rubuhnya kran peti kemas atau quay crane di Pelabuhan Pantoloan.

"Dengan kondisi ini layanan kepelabuhanan dihentikan, menunggu hasil pengecekan lebih lanjut di lapangan," kata Agus dalam keterangan resminya, Sabtu (29/9/2018).

Pelabuhan lain yang mengalami kerusakan adalah Pelabuhan Wani. Menurut Agus, sejumlah bangunan di Pelabuhan Wani mengalami kerusakan.

Lalu Pelabuhan Ogoamas mengalami kerusakan berupa adanya retak di Talaud dan terjadi pergeseran dermaga ke sisi kanan sepanjang 3 sentimeter, kata Agus.

Baca Juga: Dampak Gempa, Dua Kecamatan di Donggala Masih Terisolasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com