KOMPAS.com - Batik ditetapkan oleh Badan PBB untuk Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan (UNESCO) menjadi warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi pada 2 Oktober 2009.
Sejak penetapan tersebut, setiap 2 Oktober pun diperingati sebagai Hari Batik Nasional.
Seiring berjalannya waktu, pengembangan batik pun semakin beragam, mulai dari ragam kain yang digunakan hingga motif batik yang dibuat. Salah satu motif batik yang menarik perhatian adalah batik bertema Asian Para Games.
Batik bermotif ajang olahraga empat tahunan untuk atlet difabel ini diproduksi oleh Komunitas Difabel Blora Mustika, beralamat di Desa Kamolan, Blora, Jawa Tengah.
Komunitas Difabel Blora Mustika membuat batik bertema Asian Para Games salah satunya karena turut mendukung para atlet difabel yang akan berlaga beberapa hari mendatang.
Baca juga: Batik, dari Canting Menuju Warisan Dunia...
Berdasarkan video dari Kompas TV, Kandar, salah satu pebatik mengatakan, batik bermotif Asian Para Games merupakan produk baru yang mereka buat.
Seperti diketahui, Indonesia menjadi tuan rumah ajang Asian Para Games 2018. Ajang ini akan mempertandingkan 18 cabang olahraga untuk para atlet difabel dari 42 negara se-Asia.
Asian Para Games akan terlaksana di Jakarta pada 6-13 Oktober 2018.
Dalam video tersebut, terlihat batik dibuat dengan teknik cap.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.