Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Wanita Tangguh, Para Penenun di Polewali Mandar

Kompas.com - 29/09/2018, 14:57 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

"Ya sedih, lah. Karena kami mau pisah suami, jadi kami harus menunggu di rumah," ucapnya.

Diberikan ke BUMDes

Setelah melalui proses panjang, hasil tenunan itu dipotong sesuai ukuran yang ditentukan dengan gunting. Kain tenun itu kemudian dibawa ke BUMDes. Hasil tenunan akan diberikan bungkus dan lebel penjualan. Setelahnya, mereka akan menerima upah.

"Setelah dijual, biasanya ibu-ibu menerima Rp 100.000, Rp 150.000, Rp 200.000 dan membantu suami," ucap Darmawati.

Hasil dari penjualan ini akan mereka gunakan untuk pembayaran listrik, jajan anak dan kebutuhan sehari-hari. Mereka senang karena usaha tenun di Tammangalle sudah terintegrasi dengan BUMdes, sehingga penjualan semakin mudah.

"Saya berharap desa-desa di luar sana juga bisa menggali potensi lokal sehingga menjadi potensi unggulan," ujar Husein.

Seperti apa videonya? lihat di bawah ini:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com