SURABAYA, KOMPAS.com - Kasus kekerasan yang melibatkan guru dan siswa di sekolah terjadi di Surabaya, Rabu (26/9/2018).
Kepala SMKN 1 Surabaya, Bh diduga menampar RA (16), siswa berkebutuhan khusus (inklusi) di sekolah.
Pukulan yang mengarah ke pipi kanan dan kepala itu membuat kacamata RA juga terlepas. Korban pun mengadu ke orangtuanya. Kedua orangtua RA pun langsung mendatangi SMKN 1 Surabaya.
Orangtua RA, Budi Sugiharto (44) menceritakan, kejadian ini bermula saat anaknya dan sejumlah siswa lain mengikuti ujian tengah semester (UTS) pada jam pertama sekitar pukul 08.00 WIB, Rabu (26/9/2018).
Guru yang menjaga jalannya UTS mempersilakan siswa yang selesai mengerjakan soal untuk menunggu di luar sembari menunggu ujian pada jam kedua.
Baca juga: Tetap Sabar Melayani meski Ditampar Turis Asing, Petugas Imigrasi Terima Penghargaan
Kebetulan RA dan temannya, MZ (16) sudah selesai mengerjakan ujian. Mereka pun ke luar kelas.
Kepala yang mengontrol jalannya UTS kemudian mendatangi RA. Dia kemudian membentak bocah tersebut.
Kepala sekolah lalu mengecek hasil ujian para siswa. Setelah itu, masih menurut Budi, kepala sekolah menemukan beberapa soal RA yang belum dijawab.
Karena alasan itu, kepala sekolah menampar RA.
"Padahal (RA) itu keluar diperintah gurunya, tapi di luar malah dimarahi kepala sekolahnya tanpa alasan yang jelas. Anak saya ditampar, sampai kacamatanya terjatuh," kata Budi saat ditemui di halaman SMKN 1 Surabaya, Rabu (26/9/2018).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.