Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tegak Berdiri Setelah 28 Tahun Mangkrak, Berikut Fakta GWK yang Terungkap

Kompas.com - 25/09/2018, 06:33 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Setelah 28 tahun, akhirnya Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di kawasan GWK Cultural Park, Bukit Ungasan, Bali, bisa tegak berdiri.

Presiden Joko Widodo telah meresmikan patung setinggi 121 meter tersebut pada hari Sabtu (22/9/2018) malam.

Salah satu fakta yang terungkap saat peresmian GWK di Bali itu adalah GWK merupakan mahakarya anak bangsa. Berikut sejumlah fakta lainnya.

1. Jokowi: "Mahakarya anak bangsa..."

Patung Garuda Wisnu Kencana usai diresmikan di Kuta Selatan, Bali, Sabtu (22/09/2018). Patung setinggi 121 meter dengan lebar 64 meter tersebut resmi diresmikan dan menjadi patung tertinggi ketiga di dunia.KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Patung Garuda Wisnu Kencana usai diresmikan di Kuta Selatan, Bali, Sabtu (22/09/2018). Patung setinggi 121 meter dengan lebar 64 meter tersebut resmi diresmikan dan menjadi patung tertinggi ketiga di dunia.

Karya kolaborasi firma Arkitekton Lima dan pematung I Nyoman Nuarta adalah mahakarya, bukan karya biasa.

"Saya sebut mahakarya anak bangsa karena Patung Garuda Wisnu Kencana adalah salah satu patung tembaga terbesar di dunia serta patung tertinggi ketiga di dunia," kata Joko Widodo.

Menurut Presiden, Patung GWK tak hanya membanggakan masyarakat Bali, tapi juga membanggakan rakyat Indonesia.

"Ini membuktikan sebagai bangsa besar kita bukan hanya mewarisi karya besar dari peradaban masa lalu yang sangat indah seperti Candi Borobudur, Prambanan, tapi di era kini bangsa kita bisa berkreasi untuk melahirkan mahakarya yg membanggakan kita dan dikagumi dunia," katanya.

Baca Juga: Tiba di Bali, Presiden Jokowi Akan Resmikan GWK

2. Patung GWK tahan gempa

Patung Garuda Wisnu Kencana usai diresmikan di Kuta Selatan, Bali, Sabtu (22/09/2018). Patung setinggi 121 meter dengan lebar 64 meter tersebut resmi diresmikan dan menjadi patung tertinggi ketiga di dunia.KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Patung Garuda Wisnu Kencana usai diresmikan di Kuta Selatan, Bali, Sabtu (22/09/2018). Patung setinggi 121 meter dengan lebar 64 meter tersebut resmi diresmikan dan menjadi patung tertinggi ketiga di dunia.

Patung GWK merupakan daya tarik di GWK Cultural Park. Patung ini menjulang 121 meter dan berdiri di atas struktur pedestal setinggi 46 meter.

Dalam membangun pedestal ini, PT Alam Sutera Realty Tbk selaku pengembang menggandeng firma arsitektur Arkitekton Lima.

Design Director Arkitekton Lima, Chiquita Pitono, mengatakan, dalam membangun pedestal para arsitek mempunyai beberapa tantangan karena harus mengikuti struktur patung.

"Berhubung GWK patungnya besar, dia menahan beban angin sehingga ada beberapa hal yang kami harus mengikuti struktur. Karena lebih penting strukturnya ya, biar aman terhadap gempa," ujar Chiquita kepada Kompas.com, Minggu (23/9/2108).

Baca Juga: Nyoman Nuarta Menitikkan Air Mata Saat Modul Terakhir GWK Dipasang...

3. Ini kata si pematung GWK, I Nyoman Nuarta

Seniman I Nyoman Nuarta bersama proyek karyanya yang paling monumental yaitu Kepala Dewa Wisnu sebagai salah satu pelengkap dari patung Garuda Wisnu Kencana di Studio Nyoman Nuarta Setra Duta Kota Bandung, Selasa (23/7/2013)KOMPAS.com/Putra Prima Perdana Seniman I Nyoman Nuarta bersama proyek karyanya yang paling monumental yaitu Kepala Dewa Wisnu sebagai salah satu pelengkap dari patung Garuda Wisnu Kencana di Studio Nyoman Nuarta Setra Duta Kota Bandung, Selasa (23/7/2013)

Seniman sekaligus desainer patung megah ini, Nyoman Nuarta, mengungkapkan rasa bahagianya melihat patung GWK dapat diselesaikan.

"Ya tentu berbahagia, janji saya kepada bangsa bisa saya rampungkan," kata Nyoman saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (22/9/2018).

"Kemarin, kan, anak-anak yang bertahun kerja sama kami, waktu itu kami masih muda-muda. Dulu (mereka) datang masih kecil-kecil, sekarang rambutnya sudah pada putih, saya lihat mereka malah jadi pengin menangis, 28 tahun waktu yang cukup panjang," ujar dia.

Nyoman menyampaikan, awalnya tidak sedikit yang meragukan niatnya menyelesaikan patung ini.

"Memang jarang sih orang bertahan 28 tahun. Saya sering disebut orang gila, tapi bagi saya janji itu utang yang harus saya tebus," katanya.

Baca Juga: Nyoman Nuarta Bicara Pengorbanan 28 Tahun hingga Makna Garuda Wisnu Kencana

4. Ruangan tersembunyi di dalam GWK

Pengunjung dapat menikmati pemandangan Bali dari lantai 23 di dalam tubuh Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di GWK Cultural Park, Kuta Selatan, Bali, Minggu (23/09/2018). Terdapat 30 lantai yang ada di dalam tubuh Patung GWK, bagi pengunjung yang ingin berwisata ke dalam tubuh Patung GWK ini untuk sementara belum dibuka untuk umum.KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Pengunjung dapat menikmati pemandangan Bali dari lantai 23 di dalam tubuh Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di GWK Cultural Park, Kuta Selatan, Bali, Minggu (23/09/2018). Terdapat 30 lantai yang ada di dalam tubuh Patung GWK, bagi pengunjung yang ingin berwisata ke dalam tubuh Patung GWK ini untuk sementara belum dibuka untuk umum.

Arkitekton Lima merancang ruangan-ruangan menarik yang tersembunyi dari luar. Salah satunya di bagian dalam tubuh patung terdapat ruangan yang berfungsi sebagai galeri pandang. Galeri ini memiliki lantai kaca yang memiliki ketebalan 3 sentimeter.

"Kacanya 3 sentimeter, semitempered dan laminated," sebut Chiquita.

Galeri pandang ini menawarkan pemandangan struktur bagian dalam patung kepada pengunjung sehingga keindahan patung tidak hanya bisa dinikmati dari luar, namun juga dari dalam.

Ruangan tersebut dilengkapi dengan delapan buah jendela dan dinding yang seluruhnya juga terbuat dari kaca.

Dari jendela, pengunjung bisa melihat pemandangan sekeliling kompleks GWK. Namun, tidak semua bagian ruangan terbuat dari kaca.

"Yang kaca enggak banyak kok hanya sebagian saja," imbuh dia.

Baca Juga: Syukuran Penyelesaian Patung GWK Akan Menampilkan Pertunjukan Kolosal

5. Ambisi yang belum tuntas

Sejumlah pengunjung berswafoto dengan latar belakang Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) usai diresmikan di Kuta Selatan, Bali, Sabtu (22/09/2018). Patung setinggi 121 meter dengan lebar 64 meter tersebut resmi diresmikan dan menjadi patung tertinggi ketiga di dunia.KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Sejumlah pengunjung berswafoto dengan latar belakang Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) usai diresmikan di Kuta Selatan, Bali, Sabtu (22/09/2018). Patung setinggi 121 meter dengan lebar 64 meter tersebut resmi diresmikan dan menjadi patung tertinggi ketiga di dunia.

Meskipun sudah diresmikan Presiden Joko Widodo, sejumlah ide dan gagasan untuk menyempurnakan GWK masih belum terlaksana.

Gagasan tersebut antara lain pembuatan kompleks restoran dan galeri di lantai pertama dan kedua untuk pameran budaya.

"Dulu mimpinya Pak Nyoman seluruh budaya Indonesia ada di situ, tapi saat ini sih belum ke arah sana artinya belum dibuka," kata Chiquita.

Meski sudah diresmikan, arsitekturnya sendiri masih dalam tahap penyelesaian.

Ketika ditanya kapan akan tuntas, Chiquita mengatakan belum tahu secara pasti. Demikian halnya dengan seluruh bangunan pedestal.

"Intinya pengembang akan selesaikan, jangka waktu saya kurang tahu persisnya," tuntas Chiquita.

Sementara kompleks GWK Cultral Park sendiri sudah selesai dan akan terus berkembang sesuai dengan kebutuhan.

Baca Juga: Menguak Ruangan Tersembunyi di Tubuh Patung GWK

Sumber: KOMPAS.com (Rosiana Haryanti, Sandro Gatra, Mela Arnani)/ ANTARA

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com