Untuk mencegah kampanye di satu wilayah, Chandra mengaku memilih untuk dapil I dan Andreas sebagai kakak tertuanya di dapil V.
"Setelah keluarga berembug, karena saya yang duluan masuk ke partai, saya maju dari dapil I sesuai rumah saya. Sementara mas Andreas ke dapil V," ucapnya.
Keluarga nomor satu
Keduanya sepakat untuk mengedepankan keluarga dibanding politik. Meski berbeda partai, tidak menyebabkan keduanya bersaing dalam hal partai.
"Kakak beradik itu selamanya, tetapi partai politik kan sementara, maka kami saling membantu," ucap Chandra.
"Saling membantu itu, misal ada teman saya di dapil mas Andreas, akan saya kenalkan kakak saya agar membantu dia, begitu juga sebaliknya," tambahnya lagi.
Setiap minggu keluarga ini berkumpul. Dalam pertemuan itu, mereka juga membicarakan perkembangan sosialisasi yang dilakukan keduanya.
Keduanya juga punya visi dan misi yang mirip, sama -sama ingin memajukan Gunungkidul dari sisi wisata. Sebab, keduanya menilai bahwa selama ini Gunungkidul belum maksimal dalam mengelola pariwisata meski kunjungannya mencapai jutaan orang.
"Kami sepakat untuk mendorong pengembangan sektor wisata dan budaya. Sisi budaya kami mengajak masyarakat kembali mencintai budayanya yang sudah mulai luntur," ujarnya.
Bahkan mereka memiliki mimpi yang unik. Jika sukses di dalam pemilihan legislatif, muncul wacana untuk maju sebagai Bupati dan Wakil Bupati Gunungkidul.
"Mimpi kami berdua menjadi Bupati dan Wakil Bupati. Kan beda partai, boleh dong bermimpi," pungkas keduanya.
Pesan ayah
Prawoto, sang ayah, tidak ingin terlalu mencampuri cita-cita dan kehidupan anak-anaknya. Politik adalah jalan yang dipilih sendiri oleh kedua anaknya.
"Saya tidak pernah mengintervensi anak-anak saya harus jadi apa, setelah selesai (kuliah) terserah masing-masing mau bekerja sebagai apa. Begitu juga memilih partai politik, terserah mereka saja," kata Prawoto.
Menurut dia, dinamika politik tergantung tujuannya masing-masing pribadi. Sebab, tujuan partai politik semuanya sama, ingin menyejahterakan masyarakat.
"Yang terpenting, jika mereka diberikan kepercayaan dari masyarakat jangan melupakan (Masyarakat)," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.