Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BIDC, Ajang Kompetisi Tari Internasional Muti-Genre Pertama di Bandung

Kompas.com - 20/09/2018, 23:21 WIB
Agie Permadi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya, Kota Bandung menjadi tuan rumah event tari internasional bertajuk Bandung International Dance Competition (BIDC).

Ajang ini akan mempertemukan enam kategori tarian dalam satu ruang kompetisi. 

Ketua Panitia BIDC Herman Susilo Haslim mengatakan, Bandung dipilih karena daerah ini termasuk kota kreatif dengan seniman-seniman berbakat di tanah air. 

“Yang menarik di Bandung ini belum ada satu kompetisi antar penari. Jadi eventnya itu spesial karena mencampurkan seluruh tarian dalam satu ajang kompetisi,” tutur Herman di Jayakarta Hotel, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (20/9/2018).

BIDC, sambung Herman, akan digelar selama tiga hari, 21-23 September 2018, di Teater Tertutup Dago Tea House.

Baca juga: Tari Poco-Poco dan Joget Maumere Goyang Ribuan Warga di Zagreb

 

Nantinya, ada enam kategori tarian yang akan unjuk kebolehan dalam kompetisi ini. Yaitu tari tradisional, balet, demi-character, kontemporer, Jazz, dan hip hop.

“Ini merupakan ajang tari internasional multi-genre pertama yang digelar di Bandung,” kata Herman.

Ajang ini, lanjut Herman, memiliki sejumlah alasan Pertama, memberikan ruang apresiasi pada para penari amatir.

kedua, penyelenggara ingin memberikan wawasan dan warna baru bagi para penari untuk melihat langsung tarian dari sudut genre tarian yang berbeda.

“BIDC ini dibuat menjadi kompetisi tari lintas genre agar setiap komunitas tari dapat memperluas hubungan dengan genre tari lainnya," ucapnya.

"Karena di tengah perbedaan warna yang ada terdapat satu persamaan dan persaudaraan yang mengikat satu sama lain yaitu kecintaan akan seni tari,” imbuh Herman.

BIDC juga bisa menjadi menjadi sarana bagi para penari muda untuk unjuk kebolehan dan bersaing dengan penari dari dalam dan luar negeri.

Pasalnya selain diikuti peserta dari luar negeri, juri-juri yang akan menilai para peserta pun merupakan profesional dari dalam dan luar negeri.

Dalam kompetisi BIDC ini, setiap kategori dibagi menjadi tiga tipe yaitu solo, duo, dan grup (minimal tiga orang).

selain itu juga ada pembagian kategori umur yaitu pre-competitive (7-8 tahun), junior (9-11 tahun), remaja (12-14 tahun), senior (15-17 tahun), dan open age (18 tahun ke atas).

“Juri yang menilai nantinya dari masing-masing genre tarian,” jelas Program Director Rizal Aji P.

Herman mengungkapkan, ajang ini diikuti 700 peserta. Dari jumlah itu, 464 peserta sudah mendapatkan nomor dalam kompetisi.

Banyaknya peserta dalam ajang tari internasional ini menunjukkan, trend tari mulai digandrungi anak muda di zaman milenial ini.

“Beberapa tahun terakhir trend tari di anak-anak sekarang bagus, mungkin pengaruh di media seperti film, dan hal lainnya. Animo masyarakat khususnya di Bandung ini bagus,” ujar Pemilik sekolah Balet Arabesque Bandung, Elsa Lukardi.

Panitia sendiri menyediakan piala, sertifikat, serta medali bagi penari peringkat pertama hingga ketiga dan satu penari honorable mention pada setiap kategori dan umur.

“Akan ada scholarship untuk satu pemenang, untuk menambah ilmu para pemenang di dunia tari,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com