Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungan Malaysia–Indonesia Masih Terganjal Perkara Batas Negara

Kompas.com - 07/09/2018, 20:37 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

"Masyarakat Indonesia di perbatasan menyayangkan belum ada kemajuan apa-apa dalam penyelesaian tersebut. Bahkan menyayangkan juga pihak pemerintah pusat belum melakukan pembangunan di kawasan sengketa atau OBP. Masyarakat khawatir akan terulang kasus Sipadan Ligitan," tutur Samuel.

Ia menceritakan, keadaan warga Indonesia yang tinggal di wilayah perbatasan dengan Malaysia masih memiliki semangat nasionalisme yang tinggi meskipun banyak merasakan kemudahan dari negara tetangganya.

"Ada istilah klasik masyarakat Indonesia di perbatasan: Garuda di dada, Malaysia di perut, itu faktanya bahwa kebutuhan masyarakat Indonesia di perbatasan masih sangat tergantung pada Malaysia di Sabah dan Sarawak. Tapi jiwa dan rohnya masih Indonesia tulen," kata Samuel.

"Masyarakat perbatasan bisa merayakan HUT RI selama satu bulan dengan kegiatan pertandingan olahraga dan atraksi seni budaya," tuturnya.

Masyarakat di beranda negeri dengan segala keterbatasan fasilitas itu, mengharapkan Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke tempat mereka tinggal. Terutama di wilayah Apau Kayan, Krayan, dan Kabudaya, yang semuanya terletak di Kabupaten Nunukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com