Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Pariwisata Kecam Pemadaman Listrik Total di Bali

Kompas.com - 05/09/2018, 15:15 WIB
Kontributor Bali, Robinson Gamar,
Reni Susanti

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Pemadaman listrik total (black out) di Bali menuai kritik. Terutama dari kalangan pelaku pariwisata.

Wakil ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Anak Agung Adhi Ardhana mengatakan, pemadaman total akan berdampak buruk pada pariwisata Bali.

"Pemadaman total selama beberapa jam jelas berdampak buruk bagi pariwisata Bali," kata Ardhana di Denpasar, Rabu (5/8/2018).

Pasalnya, pelayanan pariwisata umumnya menggunakan tehnologi berbasis online. Misalnya untuk pemesanan tiket, hotel, maupun informasi lainnya.

Baca juga: Listrik Se-Bali Padam, PLN Sebut Ada Gangguan Pasokan dari Paiton

"Pemadaman total jelas membuat pelayanan tidak maksimal. Pariwisata ini kan sangat sensitif, pelayanan terganggu sedikit saja bisa berdampak luas," tutur Ardhana.

Karena itu, ia meminta PLN bertanggung jawab untuk segera menyelesaikan masalah kelistrikan.

Sebab dalam ranah yang lebih luas, pemadaman bisa berdampak pada menurunnya minat investasi di bidang pariwisata.

"Kami tentu mengecam pemadaman total ini, GM PLN harus bertanggung jawab karena memalukan Bali sebagai destinasi pariwisata utama Indonesia," kata Ardhana.

Sebelumnya, GM PLN wilayah Bali Nyoman Astawa mengatakan, pemadaman total disebabkan gangguan pasokan dari pembangkit listrik Paiton, Jawa Timur. Pemadaman terjadi sekitar pukul 12.00 Wita.

Astawa menjelaskan, pemadaman bisa berlangsung selama 3-6 jam, bergantung pada proses pemulihan.

"Terjadi gangguan pasokan dari Paiton. Tapi detailnya seperti apa masih belum diketahui, kami fokus pada pemulihan," pungkasnya.

Kompas TV Patung penari baris ini ternyata dibuat para seniman di Gianyar, Bali yang akan mulai berdiri September tahun ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com