BANDUNG, KOMPAS.com - Ridwan Kamil tak kuasa membendung air matanya saat menyampaikan pidato terakhirnya di hadapan para kepala dinas, di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Selasa (4/9/2018).
Ini merupakan pidato terakhir Ridwan Kamil sebelum dilantik menjadi Gubernur Jabar, Rabu (5/9/2018).
Kepada para pegawainya, pria yang akrab disapa Emil itu berpesan agar mempertahankan integritas serta ritme kerja.
"Tiap hari ikhtiar saja jadi camat, kabag, asisten, kadis yang baik. Allah tak akan memberikan takdir yang keliru, ada takdir yang ditunda. Jadi Allah selalu memberikan skenario yang terbaik," ucap Emil sambil menahan tangis.
Baca juga: Istri Masih Sakit Jelang Pelantikan, Ridwan Kamil Siapkan Kursi Roda
Emil mengatakan, sebagai pejabat publik harus berorientasi pada hasil. Ia menceritakan, bagaimana ia mengerjakan proyek 'sangkuriang' dalam pelaksanaan Konferensi Asia Afrika 2015 lalu.
"Seringkali proyek tehambat karena kita tak paham ujungnya. Contoh KAA, saya ingat 20 proyek harus dikerjakan untuk menyambut kepala negara. Trotoar rusak dan macam-macam," katanya.
"Saya bilang ke Presiden, bapak nyuruh persiapan bulan Februari dan beres April. 60 hari 20 proyek bisa selesai. Itu tandanya orang kita hebat," ungkapnya.
Ia pun tak lupa mengucapkan terima kasih dan memohon maaf kepada para pegawainya yang telah menemani perjalanannya selama lima tahun.