Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Internal Golkar Pecah, Sebagian Kader Berpotensi Dukung Prabowo-Sandiaga

Kompas.com - 21/08/2018, 21:06 WIB
Andi Hartik,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Politisi Partai Golkar Fadel Muhammad mengatakan, internal Partai Golkar pecah pasca Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggandeng Ma'ruf Amin sebagai cawapres menghadapi Pemilu Presiden 2019. Sebab, Golkar sejak awal berharap Jokowi akan menggandeng kader Golkar.

Bahkan, tidak menutup kemungkinan perpecahan itu akan membuat sebagian kader Golkar mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Belum tahu, (kemungkinan mendukung Prabowo - Sandiaga) besar. Apalagi Sandiaga Uno. Sandiaga Uno orang Gorontalo," katanya di Universitas Brawijaya, Kota Malang, Selasa (21/8/2018).

Tidak disebutkan seberapa banyak kader Golkar yang berpotensi mengalihkan dukungan kepada Prabowo - Sandiaga Uno. Fadel mengatakan, pihaknya akan menggelar rapat terlebih dahulu.

"Belum (diketahui), nanti kalau rapat bulan depan saya kasih kabar," katanya.

Baca juga: Fadel Muhammad Sebut Golkar Pecah karena Jokowi Gandeng Maruf Amin

Tidak hanya itu, perpecahan di tubuh Golkar juga berpotensi masuk ke dalam struktur kepengurusan.

"Kita lihat bulan depan. Rawan lah (struktur kepengurusan pecah)," jelasnya.

Sementara itu, Fadel mengatakan bahwa saat ini internal Golkar pecah ke dalam dua kubu. Yakni kubu yang tetap fokus untuk memenangkan pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin dan kubu yang merasa kecewa atas terpilihnya nama Ma'ruf Amin.

Kubu yang merasa kecewa itu akan fokus untuk menjaga suara Golkar di Pemilu Legislatif. Sebab, Fadel menilai suara Golkar akan merosot akibat tidak memiliki kader yang maju sebagai calon presiden dan wakil presiden.

"Karena kita terancam juga. Begini, nanti suara rakyat itu akan dua. Satu untuk PDI-P, satu ke Gerindra. Golkar ketiga, karena kita tidak ada calon presiden kan. Wapres nggak ada. Terancam Golkar tidak menjadi nomor dua lagi," jelasnya.

Kompas TV Isu perpecahan suara di tubuh warga NU bermula dari pernyataan Yenny Wahid.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com