Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Ayahnya Dibebaskan dari Penjara, Bocah Ini Surati Ibunda Jokowi

Kompas.com - 11/08/2018, 17:45 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Ervan Hardoko

Tim Redaksi

SUKOHARJO, KOMPAS.com – Pengoperasian pabrik serat rayon oleh PT Rayon Utama Makmur (RUM) di Sukoharjo, Jawa Tengah, sejak Oktober tahun lalu mengakibatkan pencemaran udara dan air.

Proses produksi mengakibatkan air sungai di daerah sekitar wilayah pabrik di Dusun I, Plesan, Nguter, Kabupaten Sukoharjo tercemar dan berbau busuk.

Warga mencoba melakukan perlawanan, mulai dari menggelar negosiasi damai, demonstrasi, hingga aksi pembakaran bangunan.

Dalam serangkaian aksi perlawanan ini, tujuh aktivis lingkungan ditangkap dan kini mendekam di Lapas Kedungpane, Semarang. 

Baca juga: Unjuk Rasa Ricuh, Bupati Sukoharjo Dilempari Gelas Air Minum Kemasan

Salah satu dari ketujuh aktivis itu adalah Sukemi, seorang buruh tani yang memperjuangkan lingkungannya. Ia divonis hukuman penjara selama 2 tahun 3 bulan dalam sidang yang digelar Selasa (7/8/2018).

Pada Sabtu (11/8/2018), Kompas.com berhasil menghubungi istri Sukemi, Veny Ike Anjarwati yang kemudian menceritakan masalah ini.

Veny berkisah, pada 23 Februari lalu suaminya pergi ke pabrik PT RUM saat kerusuhan dan pembakaran sudah terjadi.

“Setahu saya Mas Kemi pergi dari rumah jam 14.30 sore bersama anak-anak. Saat itu pembakaran sudah terjadi sejak pukul 13.00. Tapi kurang tahu juga kenapa suami saya ikut ditahan, mungkin lagi apes,” ujar ibu tiga anak ini.

Ketiga anak pasangan Veny dan Sukemi adalah Genta (13), Rafa (10), dan si bungsu Dafa (3). Sukemi sudah mendekam di Lapas Kedungpane, Semarang sejak Maret 2018.

Setelah ayahnya dipenjara, Genta menulis sebuah surat dengan tulisan tangan yang ia tujukan kepada ibunda Presiden Joko Widodo, Sudjiatmi,

Dalam suratnya, siswa kelas VIII SMP ini menyebut ayahnya bukan seorang penjahat sehingga tidak selayaknya dipenjara.

Ia juga menceritakan kehidupannya saat ini semenjak ayahnya berurusan dengan hukum.

“Jika ditinggal kerja ibu, saya yang harus momong adik-adik. Saya kasihan sama adik saya yang paling kecil, setiap saya tinggal sekolah selalu menangis,” tulisnya.

Veny menambahkan, anak sulungnya itu menulis surat setelah malam harinya ia menceritakan akan berkunjung ke kediaman Sudjiatmi, di Surakarta.

Baca juga: Dianggap Sebarkan Komunis, Aktivis Lingkungan di Banyuwangi Ditahan

Dia berencana mengunjungi kediaman ibunda Presiden Joko Widodo itu untuk menyampaikan surat dari keluarga korban lainnya.

“Ya sudah, tulis saja surat. Nanti kalau sudah biar ibu perbaiki bahasanya,” katanya kepada Genta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com